Duta Besar Ukraina Klarifikasi Dugaan Rasisme pada Pengungsi

Reporter

Daniel Ahmad

Sabtu, 5 Maret 2022 14:04 WIB

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, saat menerima wawancara khusus Tempo di kantornya yang berlokasi di Jakarta, Jum'at, 4 Maret 2022.

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengatakan perlunya memfilter informasi keliru atas kasus dugaan tindak rasisme terhadap warga Afrika dan non-kulit putih lain, yang terjadi di perbatasan saat invasi Rusia di negaranya.

Sebelumnya, muncul sejumlah pemberitaan tentang adanya diskriminasi terhadap warga non-kulit putih di perbatasan Ukraina dan sejumlah negara tetangga, saat terjadi eskalasi serangan militer Rusia di Ukraina. Warga non-kulit putih tersebut, diantaranya berasal dari Nigeria, India, dan Lebanon.
Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal Macky Sall, dan ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengatakan pada Rabu, 2 Maret 2022, bahwa mereka sangat terganggu oleh laporan bahwa warga Afrika, yang ada di sisi perbatasan Ukraina ditolak haknya untuk melintasi perbatasan.
Orang-orang berjalan untuk naik kereta evakuasi dari Kyiv ke Lviv di stasiun kereta pusat Kyiv di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 4 Maret 2022. REUTERS/Gleb Garanich
"Jadi, Kita harus menyaring ini. Kita harus memilih, dan berpikir karena tidak ada (rasisme), (hanya) disinformasi," kata Hamianin saat wawancara khusus dengan Tempo di kantornya pada Jum'at, 4 Maret 2022.
Masalah tertentu di perbatasan, menurut Hamianin, bisa saja terjadi, seperti prioritas terhadap perempuan atau anak-anak, tetapi tidak untuk ras. Oleh karenanya, dia menegaskan kepada semua pihak, untuk memahami konteks masalah dan tidak mengeksploitasi sudut tertentu.
Sedangkan Juru bicara Komisi Uni Eropa (UE) Anitta Hippe menyerukan pada Kamis, 3 Maret 2022, agar semua orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina diizinkan masuk ke wilayah UE, terlepas dari kebangsaan, etnis, atau warna kulit mereka.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

3 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

6 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

6 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

7 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya