Tas Putin Berisi Tombol Nuklir yang Disebut Cheget, Ini Cara Kerjanya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 4 Maret 2022 14:03 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato saat sesi pleno Forum Internasional Pekan Energi Rusia di Moskow, Rusia 13 Oktober 2021. [Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Rusia Ukraina telah berlangsung lebih dari sepekan. Pada awal perang, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa kekuatan nuklir negara harus disiagakan. Pernyataan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat meningkatkan eskalasi nuklir.

Dalam sebuah dokumen dirilis pada 2020 tentang "Prinsip Dasar Kebijakan Negara Federasi Rusia tentang Pencegahan Nuklir." Dokumen tersebut menyatakan bahwa Presiden Rusia mengambil keputusan untuk menggunakan senjata nuklir.

Presiden Putin membawa tas kecil yang dikenal dengan nama Cheget kemana pun ia pergi. Tas Putin itu disimpan di dekat presiden yang menghubungkannya dengan jaringan komando dan kendali pasukan nuklir strategis Rusia.

Cheget tidak memiliki tombol nuklir melainkan mengirimkan perintah peluncuran ke komando militer pusat yaitu ke Staf Umum. Staf Umum Rusia memiliki akses ke kode peluncuran dan memiliki dua metode peluncuran hulu ledak nuklir.

Akses itu dapat mengirim kode otorisasi ke komandan senjata individu, yang kemudian akan menjalankan prosedur peluncuran. Ada juga sistem cadangan, yang dikenal sebagai perimetri, yang memungkinkan Staf Umum untuk secara langsung memulai peluncuran rudal darat, melewati semua pos komando langsung.

Advertising
Advertising

Putin mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa kekuatan nuklir negara itu harus disiagakan tinggi. Hari berikutnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Rusia telah meningkatkan tugas tempur pasukan rudal nuklirnya.

Istilah tugas tempur yang ditingkatkan, atau khusus, tidak muncul dalam doktrin nuklir Rusia. Hal ini membuat para ahli militer bingung tentang artinya.

Pavel Podvig, seorang peneliti senior di Institut Penelitian Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, mengatakan di Twitter bahwa perintah itu mungkin telah mengaktifkan sistem komando dan kontrol nuklir Rusia. Pada dasarnya pernyataan Putin itu membuka saluran komunikasi untuk setiap perintah peluncuran nuklir. Bisa juga pernyataan Putin berarti Rusia menambahkan staf ke fasilitas nuklir.

Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa Rusia memiliki 5.977 hulu ledak nuklir, lebih banyak dari negara lain mana pun. Dari jumlah tersebut, 1.588 dikerahkan dan siap digunakan.

Rudalnya dapat ditembakkan dari darat, oleh kapal selam dan pesawat terbang. Putin mengawasi uji terkoordinasi kekuatan nuklir Rusia pada 19 Februari 2022 tak lama sebelum memerintahkan pasukan ke Ukraina.

Hingga kini Rusia belum pernah menggunakan kekuatan nuklir. Sampai saat ini, satu-satunya penggunaan senjata nuklir selama konflik adalah bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh Amerika Serikat pada tahun 1945, pada akhir Perang Dunia Kedua.

Baca: Kepala Putin Dihargai Rp 14 Miliar oleh Pengusaha Rusia: Tangkap Hidup atau Mati

REUTERS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

3 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

6 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

8 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

11 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

11 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

12 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

14 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

21 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

31 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

32 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya