Pengadilan Tertinggi Prancis Larang Pengacara Gunakan Hijab

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Maret 2022 21:00 WIB

Pendukung tim sepak bola wanita "Les Hijabeuses" berkumpul di depan balai kota di Lille sebagai bagian dari protes saat Senat Prancis memeriksa RUU yang menampilkan larangan hijab kontroversial dalam olahraga kompetitif di Prancis, 16 Februari 2022. Slogan itu berbunyi " Olahraga untuk semua". REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan tertinggi Prancis pada Rabu 2 Maret 2022, memperkuat putusan pengadilan di bawahnya yang melarang pengacara mengenakan hijab dan simbol agama lainnya di pengadilan Kota Lille.

Seperti dilansir Reuters, putusan dari Pengadilan Kasasi ini dapat menjadi preseden bagi seluruh negara.

Kasus ini diajukan oleh Sarah Asmeta, seorang pengacara Prancis keturunan Suriah. Perempuan berhijab berusia 30 tahun itu menggugat aturan yang ditetapkan oleh Dewan Pengacara Lille, di utara Prancis, yang melarang penanda agama dan politik di ruang sidang dengan alasan diskriminatif.

"Dengan mewajibkan anggota mengenakan jubah pengadilan tanpa tanda khusus, Dewan Pengacara membantu memastikan kesetaraan antara pengacara dan, melalui ini, kesetaraan antara pihak yang berperkara," kata putusan Pengadilan Kasasi.

Pengadilan Kasai juga menegaskan bahwa larangan pemakaian simbol agama bukan merupakan diskriminasi. Keputusan melarang pengacara menggunakan hijab adalah yang pertama di Prancis.

Advertising
Advertising

Jaksa Agung Prancis mengatakan hal itu mungkin akan menjadi dasar aturan di pengadilan hukum di seluruh Prancis, di mana tampilan simbol-simbol agama yang mencolok adalah topik yang emosional. Penggunaan hijab hingga kini menjadi perdebatan tentang nilai-nilai inti sekularisme di Prancis.

Belum ada tanggapan dari Asmeta sebagai penggugat. namun, dalam wawancara enam hari lalu kepada Reuters, Asmeta sedang mempertimbangkan untuk pindah dari Prancis jika gugatannya untuk diperbolehkan menggunakan hijab tidak dikabulkan.

Baca juga: Mendagri India Siap Jalankan Perintah Pengadilan Soal Hijab

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya