Amerika Serikat Usir 12 Diplomat PBB Asal Rusia, Dituduh Mata-Mata

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Maret 2022 09:30 WIB

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat mengatakan telah mengusir 12 anggota misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) asal Rusia.

Seperti dilansir France24 Selasa 1 Maret 2022, AS menyebut pengusiran ini terjadi karena para diplomat itu diduga menjalankan "operasi intelijen.”

Juru bicara misi AS untuk PBB Olivia Dalton mengatakan mereka yang diperintahkan untuk pergi telah menyalahgunakan hak mereka untuk tinggal di Amerika Serikat dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional.

"Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan Perjanjian Markas Besar PBB. Tindakan ini telah terjadi selama beberapa bulan," kata Dalton.

Richard Mills, wakil duta besar AS untuk PBB, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan tentang situasi kemanusiaan di Ukraina bahwa selusin diplomat Rusia telah terlibat dalam kegiatan non-diplomatik.

Advertising
Advertising

"Para diplomat yang diminta untuk meninggalkan Amerika Serikat itu melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai diplomat," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pengusiran ini memicu kemarahan Moskow, dan menyebutnya sebagai "langkah bermusuhan."

"Ini adalah langkah bermusuhan terhadap negara kita," Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Washington, mengatakan di Facebook. Ia menambahkan bahwa Moskow "sangat kecewa" dan "benar-benar menolak" klaim AS.

Sedangkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia - yang tidak menjadi sasaran pengusiran- memberi tahu wartawan tentang keputusan itu terlebih dahulu dengan cara yang sangat tidak biasa.

Saat memberikan konferensi pers menjelang pertemuan PBB, Nebenzia meminta wartawan menunggu sebentar untuk menjawab pesan telepon. Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia baru saja mengetahui tentang perintah pengusiran yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.

Sebuah sumber diplomatik Rusia kemudian mengatakan bahwa keputusan pengusiran itu tidak menargetkan duta besar atau dua deputi seniornya, Dmitry Polyanskiy dan Anna Evstigneeva.

"Ini berita buruk," ujar Nebenzia, menambahkan bahwa staf yang bersangkutan akan meninggalkan AS pada 7 Maret.

Misi Rusia untuk PBB memiliki sekitar 100 staf, menurut sumber diplomatik Rusia. Pengumuman pengusiran itu datang pada hari terakhir rotasi kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB, yang berubah setiap bulan. Rusia akan menyerahkan kursi presiden kepada Uni Emirat Arab pada hari ini.

Misi diplomatik Rusia merencanakan resepsi Senin malam untuk menandai akhir masa kepresidenannya, yang telah ditandai dengan peluncuran perang melawan negara tetangga, Ukraina.

Baca juga: Dubes Ukraina di PBB Bacakan Pesan Terakhir Tentara Rusia ke Ibunya

SUMBER: FRANCE24

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

24 menit lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

16 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

16 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

18 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

20 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

1 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

1 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya