2 Miliarder Rusia Serukan Akhiri Perang, Pengusaha yang Dipanggil Putin Diam

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 28 Februari 2022 14:58 WIB

Oleg V. Deripaska Menang Gugatan Terhadap Instagram dan Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Dua miliarder Rusia, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska, menyerukan diakhirinya konflik yang dipicu oleh serangan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, karena menjadi tragedi bagi rakyat kedua negara.

Fridman, yang lahir di Ukraina barat, mengatakan kepada stafnya dalam sebuah surat bahwa konflik tersebut telah mendorong perpecahan antara orang Slavia timur, Rusia dan Ukraina, yang telah bersaudara selama berabad-abad.

"Saya lahir di Ukraina barat dan tinggal di sana sampai saya berusia 17 tahun. Orang tua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya," tulis Fridman dalam surat itu, yang kutipannya dilihat oleh Reuters, Senin, 28 Februari 2022.

"Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis. Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua."

Oleg Deripaska menggunakan unggahan di Telegram untuk menyerukan agar pembicaraan damai dimulai "secepat mungkin".

Advertising
Advertising

"Perdamaian sangat penting," kata Deripaska, yang merupakan pendiri raksasa aluminium Rusia Rusal, di mana ia masih memiliki saham melalui sahamnya di perusahaan induknya En+ Group.

Pada 21 Februari, Deripaska mengatakan tidak akan ada perang.

Washington memberlakukan sanksi terhadap Deripaska dan orang Rusia berpengaruh lainnya karena hubungan mereka dengan Putin setelah dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS 2016, yang dibantah Moskow.

Ini adalah kompilasi foto sejumlah tokoh Rusia yang tercantum dalam daftar sanksi oleh Amerika Serikat pada Jumat, 6 April 2018. Mereka adalah: (barisan atas kiri ke kanan) Oleg Deripaska, Vladimir Bogdanov, Suleiman Kerimov, Kirill Shamalov dan Viktor Vekselberg. (tengah kiri ke kanan) Mikhail Fradkov, Sergei Fursenko, Alexei Dyumin, Vladimir Kolokotsev, Konstantin Kosachev. (bawah kiri ke kanan) Andrei Kostin, Alexei Miller, Nikolai Patrushev, Vladimir Ustinov, dan Viktor Zolotov. Reuters

Oligarki Rusia, yang pernah memberikan pengaruh signifikan atas Presiden Boris Yeltsin pada 1990-an, menghadapi kekacauan ekonomi setelah Barat memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia atas invasi Putin ke Ukraina.

Putin, setelah berkonsultasi dengan pejabat senior dewan keamanannya, mengatakan dia memerintahkan operasi militer khusus untuk melindungi orang, termasuk warga Rusia, dari "genosida" - sebuah tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.

Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi antara Kyiv dan Moskow akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina.

"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun," kata Fridman.

"Meskipun solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya dapat bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah. Saya yakin mitra saya memiliki pandangan yang sama."

Salah satu mitra jangka panjang Fridman, Pyotr Aven, menghadiri pertemuan di Kremlin dengan Putin dan 36 pengusaha besar Rusia lainnya pekan lalu, kata Kremlin.

Miliarder Moskow lainnya mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim bahwa perang akan menjadi bencana.

"Ini akan menjadi bencana dalam segala hal: untuk ekonomi, untuk hubungan dengan seluruh dunia, untuk situasi politik," kata miliarder itu.

Miliarder yang berkumpul untuk pertemuan dengan Putin di Kremlin pada hari Kamis semuanya diam, katanya.

"Pebisnis sangat memahami konsekuensinya. Tapi siapa yang menanyakan pendapat bisnis dalam masalah ini?"

Berita terkait

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

5 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

4 hari lalu

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

Mendaftarkan alamat toko bisnis di Google Maps dapat membantu meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang lebih luas.

Baca Selengkapnya