Mendagri India Siap Jalankan Perintah Pengadilan Soal Hijab

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 22 Februari 2022 07:30 WIB

Sejumlah wanita mengikuti aksi protes terkait larangan hijab di sekolah dan perguruan tinggi, di Shaheen Bagh, New Delhi, India, 9 Februari 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri India mengatakan dia lebih menyukai siswa mengenakan seragam di sekolah daripada pakaian keagamaan apa pun, tetapi posisinya mungkin berubah setelah pengadilan memutuskan tentang jilbab di sekolah-sekolah di negara bagian Karnataka.

Karnataka melarang siswa mengenakan identitas keagamaan termasuk jilbab pada 5 Februari 2022, yang memicu protes oleh siswa dan orang tua Muslim, dan protes balik oleh siswa Hindu.

Pemerintah sempat menutup sekolah di sana dan masalah boleh tidaknya siswa pakai hijab diserahkan ke pengadilan yang Senin, 21 Februari 2022, mulai memeriksa kasusnya.

Penduduk Muslim, berjumlah sekitar 13 persen dari 1,35 miliar warga India, mengecam pelarangan jilbab sebagai tanda lain dari marginalisasi mereka di negara berpenduduk mayoritas Hindu itu.

Menteri Dalam Negeri Amit Shah, politisi paling kuat di India setelah Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan kepada Network18 Group dalam sebuah wawancara yang akan ditayangkan pada Senin malam bahwa ia akan menerima putusan pengadilan apa pun atas masalah tersebut.

Advertising
Advertising

"Adalah keyakinan pribadi saya bahwa orang-orang dari semua agama harus menerima aturan berpakaian sekolah," kata Shah.

"Pada akhirnya, harus diputuskan apakah negara akan berfungsi berdasarkan Konstitusi atau keinginan. Keyakinan pribadi saya hanya tersisa sampai pengadilan membuat keputusan. Dan begitu pengadilan membuat keputusan, maka saya harus menerimanya, dan semua orang harus menerimanya."

Karnataka diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata pimpinan Modi dan Shah, yang para pemimpinnya telah mengajukan sengketa hijab pada rapat umum pemilihan umum di beberapa negara bagian utara yang memberikan suara secara bertahap.

Jaksa Karnataka, Prabhuling Navadgi, mengatakan kepada Pengadilan Tinggi bahwa mereka yang menentang keputusan tersebut tidak dapat membuktikan bahwa mengenakan jilbab adalah praktik keagamaan yang penting. Sidang lanjutan akan dilanjutkan pada Selasa.

Para pembuat petisi, termasuk selusin mahasiswi Muslim, sebelumnya mengatakan kepada pengadilan bahwa mengenakan jilbab adalah hak dasar yang dijamin di bawah konstitusi India dan praktik penting Islam.

Langkah Karnataka telah menyebabkan protes di beberapa bagian lain negara itu dan menuai kritik dari Amerika Serikat dan Organisasi Kerjasama Islam.

REUTERS

Berita terkait

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

15 jam lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

16 jam lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

3 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

7 hari lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

8 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

8 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

8 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

10 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya