Ketegangan di Ukraina, Ahli Menilai Cina Bakal Dukung Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Minggu, 20 Februari 2022 12:30 WIB

Tentara Tank Distrik Militer Barat memuat tank dan peralatan militer ke platform kereta api setelah latihan di dekat Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan diangkut kembali ke pangkalan mereka sekitar 1000 KM dari tempat latihan. Foto: mil.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor bidang Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Renmin, Shi Yinhong, menilai Cina akan mendukung Rusia secara diplomatis jika akhirnya (Rusia) memutuskan menyerang Ukraina. Shi tidak melihat Beijing akan memberikan dukungan pada Mosocow secara militer, namun akan memberi dukungan secara diplomatis.

Setali tiga uang dengan Shi, Li Mingjiang, profesor dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura, berpandangan Cina akan konsisten menyerukan agar krisis Ukraina diselesaikan dengan cara damai melalui dialog.
“Sama seperti Cina yang tidak mengharapkan Rusia untuk membantunya secara militer dalam kasus perang Taiwan, Rusia pun tidak mengharapkan Cina membantu secara militer atas Ukraina,” kata Li seperti dilansir dari Reuters, Sabtu 19 Februari 2022.
Truk membawa tentara Rusia dan perlengkapan militer setelah latihan di dekat Ukraina, Rabu, 16 Februari 2022. Juru bicara kementerian, Igor Konashenkov mengatakan bahwa sementara latihan skala besar di seluruh negeri berlanjut, beberapa unit distrik militer Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan. Foto: Mil.ru
Di samping dukungan diplomatis, para ahli juga mengatakan Cina dapat memperluas kerja sama ekonomi dengan Rusia yang mungkin terkena sanksi negara-negara Barat, jika memang invasi terjadi.
Contohnya, setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina, beberapa bank pemerintah Cina, termasuk China Development Bank dan Bank Ekspor-Impor China memberikan pinjaman untuk bank-bank milik Pemerintah Rusia, yang kena sanksi negara-negara Barat.
Walau begitu, Shi menyebut Beijing tidak ingin ambil pusing dengan dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina. Sebab, Presiden Xi Jinping tengah memprioritaskan stabilitas dalam negeri demi mengamankan masa jabatan ketiga.
"Dengan dunia internasional yang begitu terpolarisasi, mungkin saja Amerika Serikat dan Barat bersatu dalam mengisolasi atau menjatuhkan sanksi ke Cina bersama dengan Rusia," kata Shi.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menegaskan jika Rusia tidak mau terlibat perang di perbatasan Ukraina, menyusul kabar penarikan sebagian pasukan militernya. Demi menghindari konfrontasi, Putin bahkan menyarankan supaya ada langkah diplomatik yang konstruktif antara Moskow dan negara-negara Barat.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

3 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya