Polisi Inggris Selidiki Skandal Keuangan di Badan Amal Pangeran Charles

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Februari 2022 14:13 WIB

Pangeran Charles dan istrinya Camilla, Duchess of Cornwall, menunggu Ratu Elizabeth menyampaikan pidatonya di House of Lords, saat Pembukaan Parlemen Negara di Istana Westminster di London, Inggris, 27 Mei 2015. Camilla menikah dengan Charles, 17 tahun yang lalu. REUTERS/Alastair Grant

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris menyelidiki yayasan amal Pangeran Charles atas klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha dari Arab Saudi. “Keputusan itu mengikuti penilaian surat September 2021. Ini terkait dengan laporan media yang menuduh tawaran bantuan dibuat untuk mengamankan kehormatan dan kewarganegaraan bagi warga negara Saudi,” kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 16 Februari 2022.

Penyelidikan itu kembali memukul pihak keluarga kerajaan Inggris. Belum ada pihak yang ditangkap atau diinterogasi oleh polisi.

Kepala Yayasan Pangeran mengundurkan diri tahun lalu setelah penyelidikan internal atas tuduhan tersebut. Michael Fawcett, kepala eksekutif yayasan tersebut, awalnya setuju untuk menangguhkan tugasnya menyusul pemberitaan di media massa tentang hubungannya dengan warga negara Saudi.

Pria Arab Saudi tersebut adalah taipan Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz. Ia telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang menarik bagi Charles.

Fawcett adalah mantan pelayan Pangeran Wales yang telah dekat dengan pewaris Ratu Elizabeth II selama beberapa dekade. Ia diduga mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada Mahfouz. Adapun Mahfouz dilaporkan telah membantah melakukan kesalahan.

Advertising
Advertising

Sebelum kasus ini, keluarga kerajaan sudah terpukul menyusul keputusan Pangeran Andrew pada Selasa yang memutuskan menyelesaikan klaim pelecehan seksual di luar pengadilan.

Adapun Yayasan Charles, yang membantu para pengangguran kembali bekerja dan memulai usaha kecil, mengatakan pihaknya menanggapi klaim tersebut dengan sangat serius. Komisi Amal mengatakan pada November telah membuka penyelidikan resmi atas sumbangan yang diterima oleh yayasan amal Mahfouz. Komisi Amal adalah lembaga yang mendaftarkan dan mengawasi badan amal di Inggris dan Wales. Adapun sumbangan dari Mahfouz ditujukan untuk yayasan sang pangeran.

Penyelidikan akan memeriksa apakah sumbangan dari Yayasan Mahfouz telah digunakan sesuai dengan niat para donor. Sumbangan itu juga akan diputuskan akan dikembalikan ke donor atau diterapkan untuk tujuan amal.

Menurut komisi tersebut, Yayasan Mahfouz didirikan“untuk mempromosikan dan memajukan pendidikan masyarakat di Inggris dalam budaya, sejarah, bahasa, sastra, dan institusi di Timur Tengah.

Yayasan Pangeran didirikan pada 1986. Yayasan ini tidak diatur oleh Komisi Amal tetapi terdaftar di Regulator Amal Skotlandia.

Badan Skotlandia pada September meluncurkan penyelidikannya sendiri atas laporan bahwa yayasan tersebut menerima uang tunai dari seorang bankir Rusia. Bankir tersebut sebelumnya dihukum karena pencucian uang.

Pangeran Charles dilaporkan menulis surat terima kasih kepada Dmitry Leus atas uangnya dan menyarankan agar mereka dapat bertemu setelah pandemi virus corona.

Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, Pangeran Andrew dan Virginia Giuffre Sepakat Damai

AL JAZEERA

Berita terkait

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

1 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

3 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

4 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

4 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

6 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

9 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

9 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

10 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

10 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya