Polisi Inggris Selidiki Skandal Keuangan di Badan Amal Pangeran Charles
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 17 Februari 2022 14:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris menyelidiki yayasan amal Pangeran Charles atas klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha dari Arab Saudi. “Keputusan itu mengikuti penilaian surat September 2021. Ini terkait dengan laporan media yang menuduh tawaran bantuan dibuat untuk mengamankan kehormatan dan kewarganegaraan bagi warga negara Saudi,” kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 16 Februari 2022.
Penyelidikan itu kembali memukul pihak keluarga kerajaan Inggris. Belum ada pihak yang ditangkap atau diinterogasi oleh polisi.
Kepala Yayasan Pangeran mengundurkan diri tahun lalu setelah penyelidikan internal atas tuduhan tersebut. Michael Fawcett, kepala eksekutif yayasan tersebut, awalnya setuju untuk menangguhkan tugasnya menyusul pemberitaan di media massa tentang hubungannya dengan warga negara Saudi.
Pria Arab Saudi tersebut adalah taipan Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz. Ia telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang menarik bagi Charles.
Fawcett adalah mantan pelayan Pangeran Wales yang telah dekat dengan pewaris Ratu Elizabeth II selama beberapa dekade. Ia diduga mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada Mahfouz. Adapun Mahfouz dilaporkan telah membantah melakukan kesalahan.
Sebelum kasus ini, keluarga kerajaan sudah terpukul menyusul keputusan Pangeran Andrew pada Selasa yang memutuskan menyelesaikan klaim pelecehan seksual di luar pengadilan.
Adapun Yayasan Charles, yang membantu para pengangguran kembali bekerja dan memulai usaha kecil, mengatakan pihaknya menanggapi klaim tersebut dengan sangat serius. Komisi Amal mengatakan pada November telah membuka penyelidikan resmi atas sumbangan yang diterima oleh yayasan amal Mahfouz. Komisi Amal adalah lembaga yang mendaftarkan dan mengawasi badan amal di Inggris dan Wales. Adapun sumbangan dari Mahfouz ditujukan untuk yayasan sang pangeran.
Penyelidikan akan memeriksa apakah sumbangan dari Yayasan Mahfouz telah digunakan sesuai dengan niat para donor. Sumbangan itu juga akan diputuskan akan dikembalikan ke donor atau diterapkan untuk tujuan amal.
Menurut komisi tersebut, Yayasan Mahfouz didirikan“untuk mempromosikan dan memajukan pendidikan masyarakat di Inggris dalam budaya, sejarah, bahasa, sastra, dan institusi di Timur Tengah.
Yayasan Pangeran didirikan pada 1986. Yayasan ini tidak diatur oleh Komisi Amal tetapi terdaftar di Regulator Amal Skotlandia.
Badan Skotlandia pada September meluncurkan penyelidikannya sendiri atas laporan bahwa yayasan tersebut menerima uang tunai dari seorang bankir Rusia. Bankir tersebut sebelumnya dihukum karena pencucian uang.
Pangeran Charles dilaporkan menulis surat terima kasih kepada Dmitry Leus atas uangnya dan menyarankan agar mereka dapat bertemu setelah pandemi virus corona.
Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, Pangeran Andrew dan Virginia Giuffre Sepakat Damai
AL JAZEERA