Sekolah di India Kembali Dibuka, Siswa Tetap Dilarang Pakai Jilbab

Reporter

Tempo.co

Senin, 14 Februari 2022 20:48 WIB

Sejumlah wanita mengikuti aksi protes terkait larangan hijab, di Shaheen Bagh, New Delhi, India, 9 Februari 2022. Ketegangan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir di Udupi dan di tempat lain di Karnataka yang mayoritas Hindu, ketika siswa dengan selendang safron - biasanya dipakai oleh umat Hindu - memadati ruang kelas untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap larangan jilbab sekolah mereka. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa sekolah dibuka kembali di negara bagian Karnataka di India pada Senin setelah ditutup pekan lalu. Penutupan dilakukan ketika terjadi protes atas siswa yang dilarang mengenakan jilbab di kelas.

Larangan berjilbab di kelas muncul ketika Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi bersiap untuk pemilihan di negara-negara bagian utama. Masalah ini secara luas dilihat oleh komunitas minoritas Muslim India sebagai upaya untuk mengesampingkannya oleh pihak berwenang di negara yang didominasi Hindu.

Polisi berjaga-jaga ketika siswa berseragam merah muda, berjumlah sekitar 12 anak mengenakan jilbab. Para siswa memasuki sekolah putri pemerintah tempat masalah pertama kali berkobar di distrik Udupi, negara bagian India selatan, sekitar 400 km (250 mil) dari pusat teknologi Bengaluru.

Pihak berwenang telah melarang pertemuan lebih dari lima orang dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan di daerah tersebut. Pembukaan sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah. Namun perguruan tinggi tetap tutup.

Pekan lalu sebuah pengadilan di negara bagian melarang siswa mengenakan pakaian keagamaan apa pun. Larangan berlaku mulai dari selendang safron, yang dikenakan oleh sebagian umat Hindu, hingga jilbab, di ruang kelas sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Devadatt Kamat, seorang pengacara dalam kasus tersebut, mengatakan dalam sidang online pada hari Senin bahwa kliennya telah menggunakan jilbab sejak awal bersekolah. Mereka meminta izin tetap mengenakan jilbab dengan warna seragam sekolah.

Pekan lalu beberapa sekolah menolak masuknya anak perempuan dan perempuan berhijab. Sekolah mengutip perintah 5 Februari 2022 tentang seragam oleh negara, oleh partai Modi.

Beberapa siswa dan orang tua Muslim memprotes langkah tersebut, yang memicu protes balasan dari siswa Hindu. Para siswa Hindu mengenakan selendang safron dan meneriakkan slogan-slogan.

Partai Modi memperoleh dukungannya terutama dari komunitas mayoritas Hindu, yang merupakan sekitar 80 persen dari populasi India yang berjumlah sekitar 1,4 miliar. Sedangkan Muslim menyumbang sekitar 13%.

Seorang siswa di Udupi, Ayesha Imthiaz, mengatakan sangat memalukan diminta melepas jilbab sebelum kelas.

Seorang pejabat di distrik pesisir, Pradeep Kurudekar S, mengatakan akan menunggu perintah dari pemerintah untuk melanjutkan semua kelas.

REUTERS

Berita terkait

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

10 jam lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

11 jam lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

1 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

1 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

4 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

9 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

9 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

9 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya