Amerika Serikat Tunda Vaksinasi COVID-19 untuk Balita

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Februari 2022 14:31 WIB

Tenaga medis mempersiapkan vaksin Pfizer untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat menunda vaksinasi COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak balita atau yang berusia enam bulan hingga empat tahun.

Seperti dilansir Aljazeera Sabtu 12 Februari 2022, penundaan ini setidaknya selama dua bulan setelah Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak data.

FDA mengatakan orang tua yang menunggu vaksin untuk sekitar 18 juta anak dalam kelompok usia balita, harus diyakinkan bahwa vaksin COVID-19 dipastikan memenuhi standar.

“Jika tidak memenuhi standar itu, kami tidak dapat melanjutkan,” kata Dr Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA.

FDA telah merencanakan untuk membuat keputusan tentang vaksin untuk balita berdasarkan data uji coba awal. Hal ini karena kesehatan masyarakat yang besar akibat lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron.

Advertising
Advertising

Pfizer dan BioNTech telah mengirimkan data tentang pemberian dua dosis pertama dari rejimen tiga dosis untuk kelompok usia ini.

Pengajuan itu mengejutkan karena pada Desember mereka mengatakan hasil uji coba awal vaksin dosis rendah tidak sesuai harapan pada anak berusia dua hingga empat tahun dan mengubah uji klinis mereka untuk menguji versi tiga dosis.

Seri utama vaksin Pfizer/BioNTech adalah dua dosis pada semua kelompok usia yang lebih tua. Namun pada Desember, Pfizer mengubah desain uji klinisnya untuk menguji dosis ketiga vaksin pada kelompok usia anak berusia dua hingga empat tahun karena responnya lebih rendah daripada mereka yang berusia 16 hingga 25 tahun.

Penundaan ini mungkin mengecewakan bagi orang tua dari anak-anak kecil yang terburu-buru harus menghadapi karantina dan penutupan taman kanak-kanak dan pusat penitipan anak.

Namun, Dr Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, mengatakan ada penolakan yang cukup besar tentang keputusan FDA untuk mengejar otorisasi begitu cepat.

“Karena kelompok usia ini berisiko sangat rendah untuk penyakit parah akibat COVID-19 dan pengambilan vaksin di [kelompok usia] lima-11 tahun sangat kurang optimal”.

Baca juga: Pfizer Akan Ajukan Izin Darurat Vaksin COVID-19 untuk Balita

SUMBER: ALJAZEERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

22 menit lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

16 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

18 jam lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

22 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

2 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya