PBB: 1.500 Orang Tewas Sejak Junta Militer Myanmar Berkuasa Setahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Februari 2022 11:00 WIB

Keluarga menunggu di luar penjara Insein saat Junta Myanmar membebaskan tahanan termasuk orang-orang yang memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar 18 Oktober 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta -Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sedikitnya 1.500 orang tewas dalam protes menentang kudeta militer di Myanmar yang berlangsung selama setahun terakhir.

Selain itu, ribuan orang lainnya kemungkinan tewas dalam konflik bersenjata di negeri itu.

“Kami telah mendokumentasikan 1.500 orang yang terbunuh, tetapi ini hanya dalam konteks protes anti-kudeta,” kata juru bicara HAM PBB, Ravina Shamdasani, Selasa waktu setempat seperti dilansir Press TV Rabu 2 Februari 2022.

Shamdasani menambahkan, di antara 1.500 korban itu terdapat 200 orang yang tewas karena penyiksaan dalam tahanan militer.

Selama periode itu pula, kata dia, sedikitnya 11.787 orang ditahan secara tidak sah di Myanmar, termasuk 8.792 orang yang masih ditahan.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, Tom Andrews, pelapor khusus hak asasi PBB untuk Myanmar, mengatakan bahwa junta yang berkuasa telah membunuh warga sipil dan melancarkan kampanye teror sejak kudeta tahun lalu. Andrews menuduh militer melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Andrews menambahkan dia telah menerima banyak laporan tentang pembunuhan massal, serangan terhadap rumah sakit, dan pengeboman dan pembakaran desa dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Andrews, militer berfungsi seperti geng kriminal dan melakukan pembunuhan, penyiksaan, penculikan, dan pemindahan paksa.

Ia pun menyerukan pengetatan sanksi terhadap junta Myanmar. "Masyarakat internasional harus mengambil langkah yang kuat dan berarti untuk memotong akses junta ke senjata, dana, dan legitimasi."

1 Februari menandai setahun sejak militer menguasai Myanmar. Jalan-jalan di beberapa kota utama hampir sepi pada Selasa ketika pengunjuk rasa anti-kudeta menyerukan pemogokan diam-diam.

Baca juga: PBB Mengutuk Pembunuhan 35 Warga Sipil di Myanmar

SUMBER: PRESS TV

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

8 menit lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

3 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

18 jam lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

18 jam lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

19 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

19 jam lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

21 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

21 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

22 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya