PBB: Taliban Bunuh 100 Eks Pejabat dan Tentara Afghanistan Sejak Berkuasa

Reporter

Tempo.co

Senin, 31 Januari 2022 20:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 mantan anggota pemerintah Afghanistan, pasukan keamanan dan mereka yang bekerja dengan pasukan internasional telah tewas sejak Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus lalu. Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa lebih dari dua pertiga korban diduga dibunuh di luar proses hukum oleh Taliban atau afiliasinya. Fakta ini terungkap dalam laporan yang diterbitkan hari Minggu lalu untuk Dewan Keamanan PBB

“Meskipun pengumuman amnesti umum untuk mantan anggota Pemerintah, pasukan keamanan dan mereka yang bekerja dengan pasukan militer internasional, UNAM (Misi Bantuan PBB di Afghanistan) terus menerima laporan tentang pembunuhan, penghilangan paksa, dan pelanggaran lainnya terhadap mantan anggota pemerintah dan koalisi," kata laporan itu.

Misi PBB mendokumentasikan 44 kasus penangkapan sementara, pemukulan dan ancaman intimidasi. Sebanyak 42 kasus di antaranya dilakukan oleh Taliban.

PBB juga menerima tuduhan kredibel atas pembunuhan di luar proses hukum terhadap setidaknya 50 orang yang diduga berafiliasi dengan ISIL-KP, afiliasi ISIL yang beroperasi di Afghanistan.

Advertising
Advertising

Delapan aktivis masyarakat sipil terbunuh, termasuk tiga oleh Taliban dan tiga oleh ISKP yang berafiliasi dengan ISIL (ISIL-KP atau ISIS-K). Sebanyak 10 orang menjadi sasaran penangkapan sementara, pemukulan dan ancaman oleh Taliban. Dua wartawan juga tewas, satu oleh ISKP, dan dua orang terluka oleh orang bersenjata tak dikenal.

Taliban awalnya menjanjikan amnesti umum bagi mereka yang terkait dengan mantan pemerintah dan pasukan internasional. Taliban juga menjanjikan toleransi dan inklusivitas terhadap perempuan dan etnis minoritas.

Namun kelompok tersebut telah memperbarui pembatasan pada perempuan dan menunjuk pemerintahan yang seluruhnya adalah laki-laki. Hal ini menuai kritik oleh komunitas internasional.

Guterres mengatakan para pembela hak asasi manusia dan pekerja media juga terus diserang, diintimidasi, dilecehkan, ditangkap secara sewenang-wenang, perlakuan buruk dan pembunuhan.

“Situasi di Afghanistan tetap genting dan tidak pasti enam bulan setelah pengambilalihan Taliban karena berbagai guncangan politik, sosial-ekonomi dan kemanusiaan bergema di seluruh negeri,” ujar Guterres.

PBB memperkirakan 22,8 juta orang berada dalam tingkat kerawanan pangan pada Maret 2022. Setengah dari semua anak balita menghadapi kekurangan gizi akut.

Baca: Taliban Sebar Poster Soal Burqa, Ramai Diprotes Perempuan Afghanistan

AL JAZEERA

Berita terkait

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

10 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

10 jam lalu

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

Fahri Bachmid resmi menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

10 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

1 hari lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

1 hari lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

2 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

2 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

3 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

3 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

5 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya