Jika Menang Pemilu 2024, Ini yang Mau Dilakukan Donald Trump

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Januari 2022 18:00 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump seusai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Penghitungan suara masih berjalan di negara bagian Nevada, Pennsylvania, Georgia, Alaska dan North Carolina. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu, 29 Januari 2022 waktu setempat mengatakan jika dia maju dalam pemilu Presiden Amerika Serikat pada 2024 dan memenangkannya, maka dia akan memberikan pengampunan pada orang-orang yang dituntut melakukan tindak kriminal dalam kerusuhan maut 6 Januari 2021 lalu di Gedung US Capitol.

Kerusuhan di US Capitol tersebut dilakukan oleh ribuan pendukung Trump, yang menggeruduk gedung tersebut. Kejadian itu tercatat sebagai serangan terburuk pada Kongres Amerika Serikat sejak perang pada 1812.

Sejumlah pendukung Donald Trump menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilu AS, di Washington, AS, 14 November 2020. REUTERS

Advertising
Advertising

Kerusuhan dipicu oleh klaim palsu oleh Trump, yang menyebut pemilu Presiden Amerika Serikat pada November 2020 lalu dicurangi. Massa yang datang, berusaha menghentikan anggota Kongres Amerika Serikat memberikan pengesahan atas kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat selanjutnya.

Mantan Presiden Trump belum mengkonfirmasi bahwa dia pasti akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu Presiden Amerika Serikat setelah kalah dari Biden pada 2020 lalu.

“Hal lain yang akan kami lakukan dan banyak orang yang telah meminta kepada saya, apakah saya mau maju lagi. Jika saya menang, kami akan memperlakukan orang-orang pada 6 Januari itu dengan adil. Kami akan memperlakukan mereka dengan adil,” kata Trump, dalam sebuah acara di Conroe, Texas, Amerika Serikat.

Ucapan Trump itu disambut tepuk tangan meriah. Menurut Trump, jika para narapidana dalam kasus itu meminta pengampunan, maka dia akan memberikannya. Sebab Trump menilai mereka sedang perlakukan dengan tidak adil.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sergio Mattarella Terpilih Lagi Jadi Presiden Italia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

14 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya