Erdogan Ancam Media yang Memuat Berita Merusak Nilai Inti Negara

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 29 Januari 2022 18:30 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Sochi, Rusia 29 September 2021. Sputnik/Vladimir Smirnov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Tayyip Erdogan mengancam media Turki yang menyebarkan konten merusak nilai-nilai inti negara. Keputusan ini mungkin menjadi awal untuk penyensoran lebih lanjut di sektor media.

Dalam pemberitahuan yang diterbitkan di Lembaran Negara, dia mengatakan langkah-langkah diperlukan untuk melindungi "budaya nasional" Turki dan mencegah generasi muda "dari pengaruh buruk akibat paparan konten berbahaya di semua media baik tertulis, verbal dan visual."

Erdogan tidak merinci konten seperti apa yang dimaksudkan, tetapi mengatakan tindakan hukum akan diambil terhadap "aktivitas terbuka atau terselubung melalui media yang bertujuan merusak nilai-nilai nasional dan moral kita dan mengganggu keluarga dan struktur sosial kita."

Erdogan, yang berkuasa selama hampir 20 tahun dan sering mengkritik media yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam konservatif yang dianut oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (PAK).

Turki dalam beberapa tahun terakhir juga bergerak untuk meningkatkan pengawasan media, dengan sekitar 90 persen media besar sekarang dimiliki oleh negara atau dekat dengan pemerintah.

Advertising
Advertising

Sekutu Barat dan oposisi mengatakan Erdogan telah menggunakan upaya kudeta yang gagal tahun 2016 untuk memberangus perbedaan pendapat dan mengikis hak-hak sosial dan toleransi.

Pemerintah telah membantahnya, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut diperlukan karena beratnya ancaman yang dihadapi Turki dan bahwa kebebasan berekspresi telah dipulihkan di republik yang dulunya sangat sekuler.

Pengawas radio dan televisi RTUK memiliki kekuasaan pengawasan menyeluruh atas semua konten online, termasuk wewenang untuk menghapusnya.

Mereka biasa mendenda stasiun TV atas tayangan yang dianggap melanggar nilai-nilai Turki, seperti video musik yang diberi label "erotis", referensi atau konten LGBTQ yang dianggap menghina presiden.

Puluhan ribu media dan wartawan telah dituntut di bawah undang-undang termasuk Sedef Kabas, seorang jurnalis terkenal yang ditahan pekan lalu setelah memposting pepatah tentang istana Erdogan di akun Twitter-nya dan mengulanginya di saluran televisi oposisi.

Baca juga Dituduh Hina Erdogan, Jurnalis Turki Ditahan

REUTERS

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

1 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

23 jam lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

2 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

7 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

7 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

7 hari lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

9 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

10 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

11 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya