Banding Ekstradisi Julian Assange di Inggris Diputuskan Hari Ini

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Januari 2022 13:11 WIB

Pendiri WikiLeaks Julian Assange berpidato di balkon Kedutaan Besar Ekuador, di pusat kota London, Inggris 5 Februari 2016. [REUTERS / Peter Nicholls]

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan Tinggi Inggris pada Senin 24 Januari 2022 akan memutuskan apakah pendiri situs WikiLeaks Julian Assange diizinkan banding ke Mahkamah Agung atas putusan ekstradisi ke Amerika Serikat pada Desember lalu.

Pengadilan akan memutuskan apakah akan mengizinkan Assange—yang menghadapi 18 dakwaan terkait dengan pelepasan setengah juta file rahasia Amerika Serikat—untuk mengajukan banding atas keputusan ekstradisi terkait “kepentingan publik”.

Putusan Pengadilan Tinggi pada 10 Desember lalu menuai kemarahan internasional karena mengizinkan pemerintah Ingrris untuk mengekstradisi warga Australia berusia 50 tahun itu ke Amerika Serikat.

Putusan itu tersebut menganulir putusan seorang hakim Inggris bahwa ekstradisi dan proses penagdilan di Negeri Abang Sam akan merusak kesehatan mental Assange dan dapat memicu tindakan bunuh diri.

Washington ingin Assange diadili atas publikasi WikiLeaks pada 2010 tentang dokumen militer rahasia yang berkaitan dengan perang AS di Afghanistan dan Irak. Dia terancam hukuman penjara hingga 175 tahun di Amerika Serikat, meskipun hukuman pastinya sulit diperkirakan.

Advertising
Advertising

Pada sidang dua hari Oktober lalu, pengacara AS menegaskan jaminan diplomatik bahwa Assange tidak akan ditahan dengan hukuman isolasi di penjara super federal, dan akan menerima perawatan yang sesuai.

Menyetujui banding, dua hakim di Pengadilan Tinggi di London, Inggris menerima jaminan baru itu. “Kami tidak biasa dengan kasus tersebut dan menerima usaha serius yang ditawarkan oleh pemerintah AS".

Jika Assange kalah pada hari hari ini, kasus tersebut akan dikembalikan ke Pengadilan Magistrat Westminster, dengan arahan kasus tersebut akan dikirim ke Menteri Dalam Negeri Priti Patel untuk mengambil keputusan akhir.

Assange ditahan di penjara Belmarsh, London, sejak 2019, meskipun telah menjalani hukuman sebelumnya karena melanggar persyaratan jaminan dalam kasus terpisah.

Dia menghabiskan tujuh tahun di kedutaan Ekuador di London untuk menghindari dipindahkan ke Swedia. Upaya ini untuk menghindari tuduhan penyerangan seksual yang kemudian dibatalkan.

Koalisi kelompok anti-perang dan ribuan aktivis perdamaian pada Jumat lalu meneken pernyataan yang menyerukan pembebasan segera Assange.

Nathan Fuller, direktur Yayasan Keberanian, mengatakan: "Mengunci Julian Assange karena mengungkap kebenaran tentang perang Amerika Serikat adalah penghinaan bagi semua orang yang berjuang untuk perdamaian dan hak asasi manusia."

Baca juga: Pendiri Wikileaks Julian Assange Kena Stroke Ringan, Terancam Diekstradisi ke AS

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

13 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

16 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

18 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya