Pria Palestina Selundupkan Sperma dari Penjara Israel, Berhasil Punya 4 Anak

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Januari 2022 13:42 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Palestina mengklaim telah menjadi ayah empat anak meski dia telah menghabiskan hari-harinya di penjara. Pria yang dibui karena tuduhan terorisme itu bernama Rafat Al-Qarawi.

Selama mendekam di dalam penjara, dia mengaku telah menyelundupkan sperma melalui sebuah paket. “Kami menyelundupkan sperma melalui kantin. Tahanan Palestina memberi keluarganya lima barang di dalam tas. Seperti pergi ke supermarket dan Anda ingin memberi keluarga Anda sesuatu, hadiah, permen, kue, jus, madu, apa pun yang Anda inginkan," katanya.

Rafat Al-Qarawi yang baru dibebaskan dari penjara, membuat pengakuan itu saat diwawancara oleh stasiun televisi pemerintah Palestina, seperti dilansir dari Daily Star. Meskipun sperma tidak bertahan lama di luar tubuh, dia mengklaim bahwa telah mengisi kantong dengan spermanya.

"Kami mengeluarkan sampel beberapa detik sebelum mereka memanggil nama kami. Sampel berisi sperma itu dimasukkan ke dalam tas, dibungkus dengan cara tertentu dan menandai mereka dengan sperma di dalamnya. Kami mengikatnya dengan tali dan mengatakan kepada keluarga saat berkunjung," ujar Al-Qarawi.

Menurut Palestina Media Watch, sekitar 101 anak telah lahir dengan metode penyelundupan sperma dari para ayah yang dipenjara ini. Al-Qarawi adalah anggota dari Brigade Martir Al-Aqsa. Dia ditangkap pada 2006 karena aktivitas teror selama Intifada Kedua melawan Israel.

Advertising
Advertising

Dia telah dibebaskan pada Maret 2021. Dia menceritakan ihwal penyelundupan sperma itu dalam wawancara di acara Giants of Endurance, yang bertujuan untuk memuliakan teroris sebagai martir.

Al-Qarawi menambahkan, sampel itu dimasukan dalam bungkus keripik kentang atau kue. “Kami memasukkan sampel ke dalam sekantong keripik kentang atau kue dan menyegelnya kembali secara profesional sehingga penjaga penjara atau petugas polisi Israel tidak akan dapat membedakan apakah tas itu telah dibuka atau belum," ujarnya.

“Tas itu bersama saya ketika pergi keluar menemui ibu atau istrimu. Tak ada yang menyentuhnya selain saya," katanya.

Bungkusan berisi sperma itu telah diberi nama sesuai dengan si pemilik, agar tak tertukar. Sampel itu lalu dibawa ke Razan Medica Center, klinik infertilitas di Nablus, untuk dilakukan inseminasi buatan.

Baca: Empat Negara Eropa Desak Israel Hentikan Permukiman di Yerusalem Timur

DAILY STAR

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

4 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

8 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

11 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

12 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

13 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

13 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

13 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

14 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya