Subsidi Pemerintah Inggris Dicabut, BBC Akan Hapus Layanan Publik?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 18 Januari 2022 17:32 WIB

Lalu lintas orang-orang di depan Broadcasting House, markas besar BBC, di London Inggris 2 Juli 2015. [REUTERS / Paul Hackett]

TEMPO.CO, Jakarta - BBC tampaknya tidak bisa lagi memberikan layanan pada publik Inggris seperti biasanya karena akan mengandalkan pendanaan swasta murni setelah pemerintah mempertanyakan apakah model pendanaan publik harus berlanjut di masa depan.

Dibentuk pada tahun 1922 untuk mendidik, menginformasikan dan menghibur, BBC menciptakan radio global, nasional dan lokal, konten online dan televisi untuk umum sementara juga melayani para pengguna yang tidak terlayani outlet komersial.

Lembaga ini didanai oleh biaya lisensi yang dibayarkan oleh semua rumah tangga pemilik televisi yang seharusnya menjamin independensi editorialnya. Kenyataan itu memaksa korporasi untuk menyepakati putaran pendanaan dengan para menteri, yang seringkali berujung pada ketegangan.

Senin lalu, Menteri Kebudayaan Nadine Dorries, yang sebelumnya menuduh BBC terlalu metropolitan, mengatakan biaya lisensi akan dibekukan selama dua tahun ke depan, dan akan meningkat sejalan dengan inflasi selama empat tahun setelah itu.

Dia menambahkan bahwa diperlukan perdebatan tentang model pendanaan masa depan, mempertanyakan apakah orang harus membayar 159 pound atau sekitar Rp3,1 juta setahun untuk BBC ketika mereka dapat membayar lebih sedikit untuk Netflix atau Amazon Prime.

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal BBC Tim Davie mengatakan kepada Radio BBC bahwa masyarakat akan kehilangan sesuatu yang berharga jika mengejar model komersial.

"Ini melayani publik Inggris dan semua publik Inggris," katanya. "Prinsip universalitas mutlak menjadi perdebatan di sini. Orang-orang berkata 'bisakah ini menjadi operasi komersial?' Tentu saja itu bisa menjadi operasi komersial, tetapi tidak akan melakukan apa yang dilakukannya hari ini."

Penghapusan subsidi ini, katanya, akan membuat BBC kehilangan 285 juta pound atau lebih dari Rp5,5 triliun, yang membutuhkan beberapa layanan untuk dipotong. Dia menambahkan bahwa sementara pengeluaran BBC perlu mencerminkan dengan baik semua komunitas yang dilayaninya, sulit untuk mempertahankan reputasi yang tidak memihak di dunia yang semakin terpolarisasi.

Berita terkait

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

19 jam lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

7 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

9 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

10 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya