Pengadilan Prancis Menangguhkan Aturan Wajib Pakai Masker

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 Januari 2022 09:00 WIB

Foto udara menunjukkan lapangan Champs de Mars yang sepi di dekat menara Eiffel di Paris saat lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, Kamis, 2 April 2020. Kawasan terkenal yang biasanya ramai oleh warga dan wisatawan ini tampak sunyi. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan administratif Prancis pada Kamis, 13 Januari 2022, menangguhkan perintah wajib menggunakan masker kepada warga saat berada di jalan. Sebelumnya wajib menggunakan masker di berlakukan untuk warga yang berdomisili di sekitar Paris.

Aturan wajib menggunakan masker di Ibu Kota Paris diberlakukan Kementerian Dalam Negeri sejak 31 Desember 2021. Keputusan itu diambil demi menghentikan penyebaran omicron, yang diyakini menyebar lebih cepat.

Seorang wanita memegang tanda bertuliskan "Ini kebebasan", selama demonstrasi untuk memprotes RUU yang akan mengubah izin kesehatan penyakit virus corona (COVID-19) Prancis saat ini menjadi "kartu vaksin", di Paris, Prancis, 8 Januari , 2022. REUTERS/Sarah Meyssonnier

Advertising
Advertising

Putusan pengadilan administratif Paris terjadi berselang sehari setelah pengadilan di Versailles, yakni sebuah wilayah di dekat Ibu Kota Paris. Pengadilan Versailles memutuskan perintah wajib menggunakan masker di area outdoor di kawasan Yvelines, ditangguhkan.

Dalam putusannya, pengadilan menilai perintah wajib menggunakan masker adalah pelanggaran yang berlebihan, tidak proporsional dan tidak pantas terhadap kebebasan pribadi. Belum ada reaksi dari warga Paris atas putusan pengadilan tersebut.

Paris telah menjadi titik penyebaran omicron, meskipun varian Covid-19 ini telah meraja-lela secara nasional di Prancis. Data memperlihatkan angka rata-rata infeksi virus corona adalah 3.899 kasus per 100 ribu penduduk dalam sepekan terakhir.

Putusan pengadilan administratif ini disambut positif oleh beberapa kalangan.

“Hidup kebebasan, hidup kegembiraan !,” kata politikus Florian Philippot.

Philippot adalah salah satu sosok yang mempelopori unjuk rasa di jalan terhadap pembatasan Covid-19, yang diberlakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Aturan lain yang diberlakukan Prancis adalah kartu sehat (bebas Covid-19).

Sumber: Reuters

Baca juga: 14 Pegawai Diduga Terpapar Omicron di Bandara, Farmalab Tambah Alat Perlindungan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

1 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

3 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

4 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

6 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

9 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

14 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

18 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

22 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

22 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

23 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya