Perempuan Amerika Serikat Ditangkap karena Mengikat Bayi dan Balita di Rumahnya

Reporter

Terjemahan

Kamis, 13 Januari 2022 12:00 WIB

Ilustrasi Anak Sedih

TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Amerika Serikat menangkap seorang perempuan setelah menerima laporan dua anak berusia 1 tahun dan 2 tahun, ditemukan sendirian dan diikat di sebuah rumah di Negara Bagian Texas.

Seperti dilansir KSAT pada Kamis 13 Januari 2022, Priscilla Ann Salais, didakwa pada Selasa waktu setempat dengan dua tuduhan membahayakan dua orang anak.

Kepolisian Kota San Antonio menemukan anak-anak pada Ahad sore setelah seorang wanita menelepon 911 meminta mereka untuk memeriksa anak-anak tersebut di kamar yang terkunci, kata dokumen pengadilan.

Setelah petugas pemadam kebakaran memaksa masuk, mereka menemukan seorang bayi perempuan berusia satu tahun dengan pergelangan tangan dan pergelangan kaki terikat.“Kami harus mendobrak pintu kamar tidur untuk masuk,” kata polisi.

Selain kaki dan tangan terikat, kondisi bocah perempuan itu sangat mengenaskan. “Matanya lebam dan bibir berdarah," kata Kepala Polisi San Antonio William McManus.

Advertising
Advertising

Sementara seorang anak laki-laki berusia dua tahun ditemukan dalam tempat bermain yang tertutup di atasnya. “Jadi itu seperti kandang,” ia manabahkan. McManus juga mengatakan kepada publikasi lokal bahwa kedua anak itu sangat kotor dan menangis saat ditemukan.

Mereka sekarang berada dalam tahanan layanan perlindungan anak (CPS) negara bagian Texas.

“Apa yang dia lakukan pada anak-anak ini tidak dapat dimaafkan,” kata Kepala McManus, menambahkan bahwa tuduhan membahayakan anak membawa hukuman maksimal dua tahun penjara.

"Dua tahun sepertinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dia lakukan pada anak-anak ini".

ABC7 melaporkan bahwa Salais bukanlah ibu biologis dari anak-anak tersebut, tetapi diberikan hak asuh atas mereka karena orang tua mereka sedang diselidiki oleh CPS.

Salais membantah tuduhan itu ketika dia dikonfrontasi oleh media di luar kantor polisi.

Ibu anak-anak itu mengatakan kepada News 4 San Antonio bahwa anak-anaknya telah ditempatkan di panti asuhan setelah dia dianggap sebagai “ancaman”.

"Semua ancaman yang mereka sebut akan saya lakukan, justru persis terjadi di rumah tempat mereka dititipkan oleh lembaga pemerintah Amerika Serikat," kata sang ibu kandung.

Baca juga: Ibu Ditangkap karena Masukkan Anak Penderita COVID-19 ke Bagasi Mobil

SUMBER: KSAT

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

3 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

10 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

14 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya