Ledakan Bom di Bus Filipina Menewaskan Satu Anak dan Lukai 6 Orang

Reporter

Terjemahan

Selasa, 11 Januari 2022 22:00 WIB

Petugas berjaga di lokasi ledakan bom di Jolo Island, Provinsi Sulu, Filipina, 24 Agustus 2020. PEEWEE C. BACUNO via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang anak tewas dalam ledakan bom di sebuah bus di Filipina bagian selatan pada Selasa 11 Januari 2022. Serangan ini juga melukai enam orang lainnya, termasuk seorang bayi.

Kepolisian menyatakan ledakan terjadi saat bus tengah melaju di ruas jalan raya dekat Cotabato City, Mindanao. Pulau Mindanao yang terletak di bagian selatan Filipina menjadi markas berbagai kelompok bersenjata, mulai dari pemberontak komunis hingga militan Islamis.

“Bom berada di dalam bus, di bagian belakang di mana banyak orang duduk", kata Randy Hampac, juru bicara polisi di kota Aleosan.

Hampac menambahkan seorang anak laki-laki berusia lima tahun tewas dalam ledakan yang menghancurkan jendela belakang. Sementara di antara korban luka termasuk seorang bayi berusia lima bulan dan seorang anak berusia tiga tahun.

Sebuah laporan polisi mengatakan salah satu korban melihat seorang penumpang laki-laki meninggalkan tas di bus ketika dia turun. Tas itu kemudian meledak.

Advertising
Advertising

"Ini adalah pertama kalinya ledakan bom seperti ini terjadi di kota kami," ujar Hampac. "Ada insiden pengeboman menara seluler beberapa tahun lalu, tapi insiden ledakan di dalam bus ini, ini pertama kalinya.”

Juru bicara militer regional Letnan Kolonel John Baldomar mengatakan belum ada kelompok yang mengaku melakukan serangan.

Serangan terhadap bus, gereja Katolik dan pasar umum telah menjadi ciri kerusuhan selama beberapa dekade di wilayah tersebut.

Manila menandatangani pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro, pada 2014, mengakhiri pemberontakan bersenjata mematikan mereka.

Tetapi kelompok pejuang yang lebih kecil yang menentang kesepakatan damai tetap ada, termasuk pejuang yang mengaku setia kepada kelompok Negara Islam (ISIS). Pemberontak komunis juga beroperasi di wilayah tersebut.

Pada Mei 2017, ratusan pria bersenjata asing dan lokal pro-ISIL merebut Marawi, kota Muslim terbesar di negara itu. Militer Filipina merebut kembali kota yang hancur itu setelah pertempuran lima bulan yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Baca juga: Ledakan Bom di Filipina Selatan, 11 Orang Tewas

SUMBER: AL ARABIYA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

25 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

23 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya