Kazakhstan Menahan 7.939 Orang Selama Kerusuhan Pekan Lalu

Reporter

Terjemahan

Senin, 10 Januari 2022 14:30 WIB

Prajurit Rusia menaiki pesawat militer menuju ke Kazakhstan, di sebuah lapangan terbang di luar Moskow, Rusia 6 Januari 2022, dalam gambar diam yang diambil dari video. Pasukan terjun payung Rusia telah dikerahkan ke Kazakhstan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian yang mencakup pasukan dari empat bekas republik Soviet lainnya. Collective Security Treaty Organisation/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Dalam Negeri Pasukan Kazakhstan pada Senin 10 Januari 2022 melaporkan pasukan keamanan menahan total 7.939 orang dalam kerusuhan pekan lalu.

Bentrokan ini merupakan yang terburuk dalam sejarah negara Asia Tengah, yang juga pecahan Uni Soviet itu. Gedung-gedung pemerintah sempat direbut atau dibakar di beberapa kota pekan lalu, ketika protes damai yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kekerasan.

Sedikitnya 164 orang tewas dalam kerusuhan yang mengguncang sepekan terakhir. Angka ini termasuk tiga anak yang menjadi korban. Kementerian kesehatan mengatakan 103 kematian terjadi di Almaty, kota terbesar di negara itu yang menjadi pusat kerusuhan.

Setelah kekerasan terburuk dalam 30 tahun sejarah kemerdekaan Kazakhstan, situasi di Almaty dan kota-kota lain sebagian besar tenang pada Ahad.

Pihak berwenang memulihkan kendali dan kehidupan akan kembali normal dalam secara perlahan dalam beberapa hari mendatang. Di Almaty, beberapa transportasi umum akan kembali beroperasi pada hari Senin.

Advertising
Advertising

Pihak berwenang Kazakhstan menuding kekerasan itu dilakukan oleh ekstremis dan teroris, yang beberapa di antaranya mereka katakan adalah orang asing.

"Saya pikir ada semacam konspirasi yang melibatkan kekuatan penghancur domestik dan asing tertentu," kata Menteri Luar Negeri Yerlan Karin kepada televisi pemerintah, Senin, tanpa menyebut nama tersangka.

Mantan kepala Komite Keamanan Nasional Karim Masimov ditahan atas tuduhan makar pekan lalu, beberapa hari setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecatnya.

Tokayev juga telah memecat kabinetnya, mengeluarkan perintah tembak mati untuk mengakhiri kerusuhan, dan mengumumkan keadaan darurat di negara kaya minyak berpenduduk 19 juta jiwa itu.

Tokayev juga meminta blok militer pimpinan Rusia untuk mengirim pasukan, yang menurut pemerintah telah dikerahkan untuk menjaga objek-objek strategis.

Baca juga: Pasukan Perdamaian Akan Dikirim ke Kazakhstan

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

18 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

23 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya