Nama Alias Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Saat Sekolah: Choi Pak dan Pak Un

Reporter

Tempo.co

Minggu, 9 Januari 2022 09:01 WIB

Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat melambaikan tangan ketika menghadiri peringatan Ulang Tahun ke-75 Partai Buruh di Korea Utara, 10 Oktober 2020. Kim merayakan peringatan tersebut dengan menunjukkan senjata terbaru, yaitu rudal balistik antar benua yang diklaim sebagai rudal balistik terbesar yang pernah ada. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Jong Un pemimpin tertinggi di Korea Utara itu menjabat sejak 28 Desember 2011. Kim diyakini lahir pada 8 Januari 1983 menurut penanggalan Korea, dan tahun 1984 berdasarkan data dari Amerika Serikat. Ia mendapat julukan sebagai "Penerus Agung" dari stasiun televisi negara.

Kim Jong Un telah meraih dua gelar, yaitu di bidang fisika dari Universitas Kim Il Sung, dan sebagai perwira angkatan bersenjata dari Universitas Militer Kim Il Sung.

Semasa kecilnya, Kim masuk ke sekolah dekat Bern, Swiss dengan nama Chol Pak pada 1993 hingga 1998. Setalah itu Kim melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri Liebefeld Steinhoelzli yang berada di Koeniz dengan nama Pak Un pada 1998 hingga 2000.

Sebelum menjadi pemimpin Korea Utara, Kim pernah menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Buruh Korea, Ketua Pertama Komisi Militer Sentral, Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea, dan anggota presidium Politbiro Partai Buruh Korea.

Kim Jong Un secara resmi dinyatakan sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara setelah pemakaman kenegaraan ayahnya pada tanggal 28 Desember 2011.

Advertising
Advertising

Setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il, Ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara, Kim Yong-nam, menyatakan bahwa "Kim Jong Un adalah pemimpin tertinggi partai, militer, dan negara, yang mewarisi ideologi, kepemimpinan, karakter, kebajikan, ketabahan, dan keberanian Kim Jong Il".

Mengutip dari laman Britannica, pada April 2012 statusnya divalidasi dengan perolehan beberapa gelar resmi seperti sekretaris pertama KWP, ketua Komisi Militer Pusat, dan ketua NDC, yang saat itu merupakan otoritas birokrasi tertinggi Korea Utara itu.

Strategi nasional byungjin Kim pun yang merupakan pengembangan ekonomi negara bersama dengan kemampuan pertahanan, secara resmi diadopsi selama pertemuan komite pusat KWP tahun 2013 oleh Kim.

Pada Juni 2016, kongres Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara merevisi konstitusi untuk memperluas dan memperkuat posisi Kim Jong Un. Revisi menciptakan sebuah organisasi baru yaitu Komisi Urusan Negara, dengan Kim sebagai kepalanya. Komisi baru tersebut menggantikan NDC sebagai badan pemerintahan paling kuat di Korea Utara.

WINDA OKTAVIA

Baca: Kim Jong Un Promosikan Ideologi Baru Kimjongunisme, Apakah Itu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

3 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Partai Buruh Terima Hasil Pilpres, Pertimbangkan Dukung Prabowo-Gibran

Partai Buruh menyatakan telah menerima hasil Pilpres 2024 dan mempertimbangkan memberi dukungan ke pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

3 hari lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

3 hari lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

3 hari lalu

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

3 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya