Amerika Serikat Dakwa Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise

Reporter

Tempo.co

Rabu, 5 Januari 2022 14:00 WIB

Para pengusung jenazah dengan pakaian militer membawa peti jenazah mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise setelah dia ditembak mati di rumahnya di Port-au-Prince pada 7 Juli, di Cap-Haitien, 23 Juli 2021. [REUTERS/Ricardo Arduengo]

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang AS pada Selasa mendakwa seorang pria Kolombia yang dituduh terlibat plot pembunuhan atau penculikan di luar Amerika Serikat sehubungan dengan pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, dakwaan resmi pertama dalam kasus itu.

Haiti telah menangkap puluhan orang setelah pembunuhan Juli yang meninggalkan kekosongan politik di negara Karibia itu. Tapi negara itu belum menuntut siapa pun, dan penyelidikan telah menarik keluhan di negara itu tentang penundaan dan intimidasi pejabat.

Departemen Kehakiman AS mengatakan Mario Palacios, mantan perwira militer Kolombia, adalah bagian dari rencana penculikan Jovenel Moise tetapi berkembang menjadi plot pembunuhan setelah konspirator tidak dapat menemukan pesawat untuk membawa presiden keluar dari Haiti.

"Pernyataan tertulis pengaduan menuduh bahwa, pada 7 Juli 2021, Palacios dan lainnya memasuki kediaman presiden di Haiti dengan maksud dan tujuan membunuh Presiden Moise, dan faktanya presiden terbunuh," kata Departemen Kehakiman AS, dikutip dari Reuters, 5 Januari 2022.

Palacios juga didakwa dengan tuduhan memberikan dukungan material yang mengakibatkan kematian.

Advertising
Advertising

Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh sekelompok pria bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada 7 Juli 2021. Kelompok bersenjata tersebut terdiri dari 28 anggota regu pembunuh, yang terdiri dari warga AS dan Kolombia. REUTERS/Valerie Baeriswyl

Salah satu anggota konspirasi, seorang pria Haiti-Amerika yang digambarkan sebagai "Co-conspirator #1," melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada akhir Juni untuk meminta bantuan untuk melanjutkan plot, menurut pernyataan itu.

Palacios pada Selasa sore muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Miami, mengenakan pakaian sipil dengan borgol di pergelangan tangannya yang diikat dengan rantai di pinggangnya.

Palacios, berbicara dalam bahasa Spanyol, mengatakan kepada pengadilan melalui seorang penerjemah bahwa dia tidak mengenal siapa pun di Amerika Serikat dan bahwa satu-satunya penghasilannya adalah dari pensiunan militer Kolombia senilai sekitar US$375 (Rp5,4 juta) per bulan.

Palacios ditahan di Jamaika pada bulan Oktober dan dideportasi ke Kolombia pada Senin. Selama singgah di Panama, dia setuju untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sebagai gantinya, kata Departemen Kehakiman AS.

Palacios adalah bagian dari kelompok lima orang yang dikenal sebagai "Tim Delta" yang memasuki kamar tidur Moise untuk menembaknya, menurut laporan bulan Agustus oleh Kepolisian Nasional Haiti tentang pembunuhan Moise. Empat anggota lainnya dari kelompok itu berada dalam tahanan Haiti.

"Perdana Menteri Ariel Henry ingin keadilan ditegakkan dalam pembunuhan keji Jovenel Moise," kata juru bicara kantor perdana menteri ketika ditanya sebelumnya tentang penangkapan itu.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal karena Komplikasi Covid-19

REUTERS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya