Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekan Eks Tentara Kolombia Yakin Ada Konspirasi dalam Pembunuhan Presiden Haiti

image-gnews
Matias Gutierrez, mantan tentara profesional yang dipanggil untuk menjadi bagian dari komando khusus Kolombia yang kemudian terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dan yang tidak dapat melakukan perjalanan ke negara itu karena terinfeksi penyakit coronavirus (COVID- 19), menunjukkan foto di ponselnya saat wawancara dengan Reuters di Bogota, Kolombia 12 Juli 2021. [REUTERS/Luisa Gonzalez]
Matias Gutierrez, mantan tentara profesional yang dipanggil untuk menjadi bagian dari komando khusus Kolombia yang kemudian terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dan yang tidak dapat melakukan perjalanan ke negara itu karena terinfeksi penyakit coronavirus (COVID- 19), menunjukkan foto di ponselnya saat wawancara dengan Reuters di Bogota, Kolombia 12 Juli 2021. [REUTERS/Luisa Gonzalez]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan tentara Kolombia yang direkrut untuk bergabung dengan sekelompok orang Kolombia yang dituduh terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise pekan lalu mengatakan orang-orang itu dikontrak untuk memberikan keamanan, bukan untuk membunuh.

Pihak berwenang Haiti mengatakan Presiden Jovenel Moise dibunuh Rabu pagi oleh pembunuh asing terlatih: 26 orang Kolombia dan dua orang Amerika-Haiti. Delapan belas orang telah ditangkap, sementara tiga lainnya tewas.

Dikutip dari Reuters, 14 Juli 2021, Matias Gutierrez, pensiunan penembak jitu pasukan khusus dan ayah dari empat anak, mengaku akan melakukan perjalanan ke Haiti dengan kelompok itu bulan lalu jika dia tidak dinyatakan positif Covid-19.

"Jika saya pergi, saya mungkin akan terlibat dalam hal yang sama dengan pasukan komando, sayangnya," kata Gutierrez kepada Reuters pada Senin malam.

Matias Gutierrez, mantan tentara profesional yang dipanggil untuk menjadi bagian dari komando khusus Kolombia yang kemudian terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dan yang tidak dapat melakukan perjalanan ke negara itu karena terinfeksi COvid-19, berbicara saat wawancara dengan Reuters di Bogota, Kolombia 12 Juli 2021. [REUTERS/Luisa Gonzalez]

Gutierrez, yang sekarang bekerja sebagai penjaga keamanan, mengatakan dia tahu orang-orang itu tidak terlibat dalam pembunuhan Jovenel Moise karena mereka terhormat. Mereka juga terlatih dalam cara menyerang target dan kemudian mundur jika itu adalah misi mereka yang sebenarnya, katanya.

"Itu bukan komando kami. Pasti ada konspirasi," kata Gutierrez. "Ekstraksi (taktik melarikan diri) mereka benar-benar kacau. Mengapa? Karena mereka tidak melakukan penyerangan, mereka mengawal sesuai permintaan untuk pasukan keamanan presiden."

Beberapa kerabat dan rekan dari Kolombia telah meragukan laporan pihak berwenang Haiti, mengatakan orang-orang itu dipekerjakan sebagai pengawal.

Gutierrez menunjukkan kepada Reuters obrolan Whatsapp di mana dia mengatakan diskusi tentang pekerjaan itu terjadi.

Orang-orang itu akan dibayar US$2.700 sebulan (Rp39 juta) untuk membantu melindungi Moise, katanya, dan diyakinkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang Haiti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upah itu adalah jumlah yang sangat besar untuk mantan tentara seperti Gutierrez, yang menghabiskan 21 tahun di ketentaraan, 14 di antaranya di pasukan khusus, sebelum pensiun pada tahun 2015. Pembayaran pensiunnya hanya 960.000 peso (sekitar Rp3,6 juta) per bulan, katanya.

"Anda pergi dengan harapan bahwa Anda sudah pensiun dan Anda dapat hidup dari pensiun, menikmati keluarga Anda seperti yang tidak dapat Anda lakukan selama 20 tahun," kata Gutierrez.

Mantan tentara Kolombia, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, berdiri di halaman rumah di Port-au-Prince, Haiti, dalam foto selebaran tak bertanggal yang diambil oleh Duberney Capador Giraldo, dan diperoleh Reuters 13 Juli 2021. [Jenny Carolina Capador Giraldo/Handout via REUTERS]

Dia dan istrinya memiliki anak keempat hanya sembilan bulan yang lalu, berharap Gutierrez akhirnya bisa menjadi ayah yang dia rindukan untuk anak-anaknya yang lebih besar.

"Saya tidak melihat anak-anak saya tumbuh dewasa," tambahnya. "Mereka tidak pernah melihat saya di rumah karena saya selalu berada di luar negeri, di area pertempuran."

Gutierrez mengatakan dia mengobrol dengan beberapa pria ketika mereka pertama kali tiba di Haiti. Rekan-rekan eks tentara Kolombia mengatakan kepadanya bahwa semuanya berjalan dengan baik dan mereka tinggal di sebuah rumah yang dekat dengan istana presiden Haiti.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Pelaku, Motif dan Misteri di Baliknya

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

12 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

20 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

28 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

28 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

29 hari lalu

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kesiapan TNI dalam mendukung pengamanan Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 dan Pilkada Serentak tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menepis adanya isu tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.


Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

30 hari lalu

Relawan di salah satu dapur World Central Kitchen (WCK) menyiapkan makanan untuk disajikan kepada pengungsi Palestina di kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, 18 Maret 2024. Sejak 07 Oktober 2023, hingga 1,9 juta orang, atau lebih dari Sebanyak 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza, bahkan ada yang mengungsi lebih dari satu kali, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menambahkan bahwa sebagian besar warga sipil di Gaza berada dalam kondisi 'putus asa'. kebutuhan bantuan dan perlindungan kemanusiaan'. EPA-EFE/HAITHAMI IMAD
Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kedatangan bahan makanan di Gaza Utara yang telah diterima oleh warga wilayah kantong Palestina yang kelaparan


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

31 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

31 hari lalu

Pejuang kelompok tentara bayaran Wagner, termasuk Roman Yamalutdinov (kiri), mundur dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke pangkalan, di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan para tentara bayaran Wagner Group mencoba merebut senjata nuklir Rusia selama kudeta pada 24 Juni lalu. REUTERS/Stringer
8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi


Kedubes Rusia Buka Suara Soal Hubungan dengan RI Usai 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina

32 hari lalu

Tentara Ukraina keluar dari kendaraan militer di lokasi yang disebutkan sebagai Avdiivka, Wilayah Donetsk, Ukraina, dalam tangkapan layar ini diambil dari video yang dirilis 17 Februari 2024. Brigade/Handout Penyerangan ke-3 melalui REUTERS
Kedubes Rusia Buka Suara Soal Hubungan dengan RI Usai 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina

Kedutaan Besar Rusia buka-bukaan tentang hubungan dengan Indonesia setelah kabar 10 WNI menjadi tentara bayaran di Ukraina.


Tentara Bayaran di Ukraina, Ini Asal Negara Mereka

32 hari lalu

Tentara Ukraina berdiri di samping tank tempur utama Leopard 1A5 selama hari media Misi Bantuan Militer Uni Eropa untuk mendukung Ukraina (EUMAM Ukraina) di Klietz, Jerman 17 Agustus 2023. REUTERS/Annegret Hilse
Tentara Bayaran di Ukraina, Ini Asal Negara Mereka

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, 13.387 tentara bayaran asing dari puluhan negara telah bertempur di Ukraina sejak Februari 2022