Moon Jae-in Gunakan Bulan-bulan Terakhir Jabatan untuk Berdamai dengan Korut

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Januari 2022 18:00 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan pidato tahun baru di Presidential Blue House di Seoul, Korea Selatan, 3 Januari 2022. [Yonhap via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Senin berjanji untuk menggunakan bulan-bulan terakhirnya sebagai presiden untuk menekan terobosan diplomatik dengan Korea Utara, meskipun tidak ada respons dari Pyongyang atas upayanya untuk deklarasi perdamaian antara kedua belah pihak.

"Pemerintah akan mengejar normalisasi hubungan antar-Korea dan jalan perdamaian yang tidak dapat diubah sampai akhir," kata Moon Jae-in dalam pidato Tahun Baru terakhirnya sebelum masa jabatan lima tahunnya berakhir pada Mei, Reuters melaporkan, 3 Januari 2022.

"Saya berharap upaya dialog akan berlanjut di pemerintahan berikutnya juga," katanya.

"Saya tidak akan menghentikan upaya untuk melembagakan perdamaian berkelanjutan," kata Moon dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Yonhap melaporkan, menambahkan Korea Selatan akan melakukan upaya terakhir untuk normalisasi hubungan antar-Korea dan jalan menuju perdamaian yang tidak dapat diubah.

Dalam pidatonya pada Malam Tahun Baru, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menyinggung seruan Moon untuk deklarasi resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953, atau pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memeluk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat acara penyambutan kenegaraan di Bandara Internasional Pyongyang Sunan di Korea Utara, 18 September 2018. Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS

Moon Jae-in mengadakan beberapa pertemuan puncak dengan Kim Jong Un, termasuk sekali di Pyongyang, selama negosiasi tanpa hasil pada 2018 dan 2019, sebelum pembicaraan terhenti di tengah ketidaksepakatan atas tuntutan internasional agar Korea Utara menyerahkan gudang senjata nuklirnya, dan seruan Pyongyang untuk Washington dan Seoul untuk meringankan sanksi.

Moon mendorong "deklarasi akhir perang" sebagai cara untuk memulai kembali negosiasi yang macet itu dan pemerintahannya telah mengisyaratkan diskusi saluran belakang.

Namun Korea Utara belum secara terbuka menanggapi ajakan terbaru itu, dan Amerika Serikat mendukung gagasan itu tetapi mungkin tidak setuju dengan Korea Selatan mengenai waktunya.

"Memang benar bahwa jalan masih panjang," Moon mengakui, tetapi berpendapat bahwa jika hubungan antar-Korea membaik, masyarakat internasional akan mengikuti.

Moon Jae-in mengatakan jangkauannya ke Korea Utara telah dimungkinkan oleh penumpukan militer besar yang membantu membuat Korea Selatan lebih aman.

"Perdamaian mungkin terjadi pada keamanan yang kuat," katanya.

Pandemi COVID-19 membayangi kebuntuan dengan Korea Utara, ketika Pyongyang menempatkan negara itu ke dalam lockdown yang belum pernah terjadi sebelumnya dan Moon Jae-in menghadapi tekanan domestik untuk meredam wabah virus corona besar pertama di luar Cina pada awal 2020.

Masa jabatan lima tahun Moon Jae-in berakhir pada Mei dan pemilihan presiden akan diadakan pada 9 Maret.

Moon Jae-in mengatakan dia berharap pemilihan presiden mendatang menjadi pemilu untuk persatuan yang mencakup harapan rakyat, bukan konfrontasi, kebencian, dan perpecahan.

Baca juga: Pidato Tahun Baru Kim Jong Un Fokus pada Ekonomi daripada Senjata Nuklir

REUTERS | YONHAP

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya