Mahkamah Agung Rusia Bubarkan Kelompok HAM, Puncak Pembungkaman Oleh Putin?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 29 Desember 2021 07:00 WIB

Petugas polisi menahan seorang pendukung kelompok hak asasi manusia International Memorial di luar gedung pengadilan selama sidang Mahkamah Agung Rusia untuk mempertimbangkan penutupan International Memorial di Moskow, Rusia 28 Desember 2021. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Rusia memerintahkan kelompok hak asasi manusia paling terkenal di negara itu dibubarkan karena melanggar undang-undang yang mengharuskan kelompok untuk mendaftar sebagai lembaga asing, Selasa, 28 Desember 2021.

Pembubaran kelompok Memorial ini tampaknya menjadi puncak tindakan keras terhadap kritikus Kremlin dalam satu tahun terakhir, dan belum pernah terjadi sejak berakhirnya era Soviet.

Sebelumnya, sejumlah tokoh yang banyak mengkritik pemerintah dipenjara, gerakan politiknya dilarang dan banyak sekutunya terpaksa melarikan diri. Moskow berdalih tindakan itu hanya menegakkan hukum untuk menggagalkan ekstremisme dan melindungi negara dari pengaruh asing.

"Ini adalah sinyal buruk yang menunjukkan bahwa masyarakat kita dan negara kita bergerak ke arah yang salah," kata Ketua Dewan Memorial Jan Raczynski kepada kantor berita TASS.

Menutup kelompok itu akan meningkatkan risiko "penindasan total" di Rusia, kata salah satu pengacara Memorial, Maria Eismont, dalam sidang Mahkamah Agung terakhir, Selasa.

Advertising
Advertising

Memorial menyebut gugatan itu bermotif politik. Kantor berita Interfax mengutip seorang pengacara, menyebutkan kelompok itu akan mengajukan banding, baik di Rusia maupun di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

Didirikan di era "glasnost" liberalisasi Soviet oleh para pembangkang terkemuka termasuk janda pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Andrei Sakharov, Memorial awalnya berfokus pada pendokumentasian kejahatan era Stalinis.

Setelah itu, mereka mengkritisi pelanggaran HAM oleh Rusia dalam perang di Chechnya pada 1990-an, dan baru-baru ini berbicara menentang penindasan para tokoh oposisi yang berseberangan dengan Presiden Vladimir Putin.

Pihak berwenang menempatkan kelompok itu pada daftar resmi "agen asing" pada tahun 2015, sebuah langkah yang memerlukan banyak pembatasan pada kegiatannya.

Bulan lalu, jaksa menuduh Pusat Hak Asasi Manusia Memorial yang berbasis di Moskow dan Memorial International, struktur induknya, melanggar undang-undang agen asing.

Jaksa mengatakan Memorial International melanggar peraturan dengan tidak menandai semua publikasinya, termasuk posting media sosial, dengan label. Mereka menuduh pusat yang berbasis di Moskow itu memaafkan terorisme dan ekstremisme.

Berbicara pada sidang terakhir pada hari Selasa, seorang jaksa penuntut negara mengatakan Memorial telah mengorganisir kampanye media skala besar yang bertujuan untuk mendiskreditkan pihak berwenang Rusia.

Kelompok itu telah membantah adanya pelanggaran serius dan menyebut tuntutan hukum itu politis. Dikatakan bahwa anggotanya akan melanjutkan pekerjaan mereka bahkan jika organisasi dibubarkan.

Putin, mantan mata-mata di dinas keamanan KGB Soviet, mengatakan bulan ini Memorial telah membela organisasi yang dianggap Rusia sebagai ekstremis dan teroris, dan daftar korban penindasan era Soviet termasuk kolaborator Nazi.

Tahun lalu kritikus terkemuka Putin, Alexei Navalny, dipenjara atas tuduhan yang dia katakan dibuat-buat, setelah kembali dari Jerman untuk perawatan keracunan yang negara-negara Barat gambarkan sebagai upaya pembunuhan yang didukung negara. Jaringan politik Navalny dicap sebagai ekstremis dan banyak sekutunya telah dipenjara atau melarikan diri.

Rusia membela independensi sistem hukumnya dan mengatakan hukumnya tentang ekstremisme dan pengaruh asing serupa dengan yang ada di negara lain. Pemerintah menyangkal peran apa pun dalam meracuni Navalny.

REUTERS

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

23 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya