1 Dekade Kematian Kim Jong Il: Diketahui Kena Serangan Jantung di Gerbong Kereta
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 17 Desember 2021 22:28 WIB
TEMPO.CO, Pyongyang -Kim Jong Il adalah Pemimpin Korea Utara sejak tahun 1994, ia merupakan ayah dari Kim Jong Un yang memimpin Korea Utara saat ini.
Jong Il meninggal pada 17 Desember 2011. Kematiannya diumumkan langsung di radio Korea Utara pada Senin berikutnya. Hari ini, 17 Desember tepat 10 tahun peringatan kematiannya.
Dilansir dari Tempo, rincian mengenai kisah resmi kematian pemimpin 69 tahun itu secara ketat dikontrol. Butuh waktu tiga hari bagi kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, untuk mengumumkan kematiannya.
Seorang penyiar dengan suara tercekat menyatakan Kim meninggal karena "terlalu banyak pekerjaan" setelah "mendedikasikan hidupnya untuk rakyat", (penyebab medis dikatakan sebagai serangan jantung).
KCNA melaporkan bahwa Jong Il berada di kereta saat hendak meninjau sebuah proyek ketika ia mengalami serangan jantung fatal. Namun Wall Street Journal menunjukkan gambar satelit yang memperlihatkan kereta itu masih berada di Pyongyang pada saat kematiannya.
Tidak ada keterangan rinci tentang penyebab kematiannya. Orang hanya tahu, ia menderita kanker dan mati mendadak di atas kereta.
Namun, sumber anonim yang dikutip Chosun Ilbo, sebuah surat kabar konservatif di Korea Selatan, menyatakan ayah Kim Jong Un ini meninggal setelah marah besar karena tak puas dengan hasil pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air di Huichon, Provinsi Jagang.
Selanjutnya: Setelah mendengarkan tentang kebocoran...
<!--more-->
"Setelah mendengarkan tentang kebocoran, Kim Jong Il mengecam para pejabat dan memerintahkan mereka untuk memperbaikinya," kata sumber itu. Jong Il bergegas untuk melakukan inspeksi ke fasilitas itu dengan amarah yang memuncak dan meninggal di sana.
Dikutip dari brookings.edu, tur kereta api yang dilakukan oleh Kim Jong Il ke berbagai situs militer dan sipil, adalah sesuatu yang telah ia lakukan selama bertahun-tahun meskipun ia belum dalam kesehatan yang baik sejak stroke pada tahun 2008.
Dia sangat sibuk selama minggu terakhir hidupnya. Pada tanggal 10 Desember, ia melakukan "inspeksi di tempat" ke instalasi di Provinsi Hamgyong Selatan, termasuk pabrik sepatu dan kimia.
Pada 13 Desember, ia mengunjungi Unit Penjaga Ibu Kota Pyongyang. Pada tanggal 15 Desember, ia ditunjukkan dengan penuh kemenangan berdiri di eskalator di Grand Mart Wilayah Kwangbok yang baru saja selesai, mungkin terinspirasi oleh sebuah fashion mart besar yang ia lihat pada kunjungannya ke China pada Mei 2011.
Pada hari-hari terakhirnya Kim juga mengunjungi Hana Music Information Center, tempat DVD Korea Utara diproduksi. Kunjungan ini adalah bagian dari kampanye pribadinya untuk mendorong ekonomi Korea Utara menjelang tahun depan, ketika orang-orang telah dijanjikan Kangsong Daeguk untuk memperingati ulang tahun ke-100 kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung yang merupakan ayah Kim Jong-il.
Tak perlu dikatakan, dorongan pribadi Kim Jong-il telah melakukan sedikit merangsang ekonomi Korea Utara. Seperti ayahnya, Kim Jong-il memegang kekuasaan tanpa henti dan menolak reformasi dan pembukaan. Pada usia 69 tahun, ia adalah salah satu diktator terlama di dunia.
Baca juga : Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa 11 Hari, Peringati Kematian Ayahnya
WILDA HASANAH