Uni Eropa Siap Jatuhkan Sanksi Jika Rusia Menginvasi Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 Desember 2021 08:30 WIB

Pasukan Armada Baltik Angkatan Laut Rusia mengambil posisis saat latihan militer di Khmelevka di wilayah Kaliningrad, Rusia 24 November 2021. REUTERS/Vitaly Nevar

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin di Uni Eropa pada Kamis, 16 Desember 2021, sepakat akan menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia jika militer Rusia menginvasi Ukraina. Uni Eropa saat yang sama juga mendorong dilakukannya diplomasi yang lebih banyak dengan Moskow.

Negara-negara Baltik, negara di wilayah tengah dan timur Eropa sangat yakin mereka diserang Rusia dari berbagai sudut. Lithuania menyebut sebuah risiko, yang mungkin terjadi adalah militer Rusia menyerang dari Belarus, yakni sebuah negara sekutu Rusia.

“Setiap agresi militer melawan Ukraina akan berdampak pada konsekuensi dan biaya yang tidak sedikit, diantaranya kebijakan pembatasan yang dikoordinasikan dengan mitra-mitra,” kata para pemimpin Uni Eropa dalam pernyataan bersama.

Advertising
Advertising

Pasukan Armada Baltik Angkatan Laut Rusia berlatih di zona rintangan selama latihan militer di Khmelevka di wilayah Kaliningrad, Rusia 24 November 2021. REUTERS/Vitaly Nevar

Sebelumnya pada 2014, negara-negara Barat pernah menjatuhkan sanksi ke Rusia karena menganeksasi semenanjung Krimea dari Ukraina. Sanksi itu mengincar sektor energi, perbankan dan pertahanan Rusia.

Kendati dalam rapat Uni Eropa belum ada perdebatan sanksi yang akan dijatuhkan pada Rusia, sejumlah diplomat mengatakan kebijakan baru mungkin akan mengincar oligarki Rusia, melarang Uni Eropa melakukan transaksi dengan bank-bank swasta Rusia dan kemungkinan memutus semua perbankan Rusia dari jaringan SWIFT.

Para pemimpin di Uni Eropa mengatakan mereka mendorong upaya diplomatik dan mendorong format Normady dalam mencapai Minsk Agreement, yakni kesepakatan damai 2014 – 2015 antara Jerman, Prancis, Ukraina dan Rusia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Setelah Tornado, Muncul Badai Mangkok Debu Berkecepatan 161 Km per Jam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

1 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

3 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

5 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

6 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

7 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya