TEMPO.CO, Jakarta - Seorang atlet voli Italia, Roberto Cazzaniga, ditipu mentah-mentah selama 15 tahun. Ia menderita kerugian hingga miliaran rupiah.

Cerita berawal ketika Cazzaniga berkenalan di dunia maya dengan supermodel terkenal bernama Alessandra Ambrosio. Cazzaniga percaya selama 15 tahun ia dan Ambrosio menjalin cinta melalui media sosial.

Cazzaniga adalah atlet terkenal di Italia selama satu dekade. Ia kini mewakili tim Gioia Del Colle.

Menurut media olahraga Mark, Cazzaniga berkenalan dengan Ambrosio melalui pemuda Brasil bernama Maya di jejaring sosial. Selama bertahun-tahun, Cazzaniga dan Ambrosio tak pernah bertemu.

Mereka hanya berhubungan melalui telepon maupun percakapan di jejaring sosial. Wanita itu kerap mengirimi dia foto diri ketika menjadi supermodel pakaian dalam Victoria's Secret.

Padahal di dunia nyata, Ambrosio tak pernah berhubungan dengan Cazzaniga. Lelaki tersebut percaya akan kebohongan yang diciptakan Maya.

Demi cintanya terhadap Ambrosio, ia rela berhutang hingga 700 ribu Euro atau setara Rp 11 miliar. Uang tersebut rutin dikirimkan kepada orang yang mengaku sebagai sang supermodel.

Dalam ceritanya, Cazzaniga pernah memberi hadiah mobil Alfa Romeo Mito, selain mengiriminya uang. Orang yang mengaku Ambrosio menyatakan ia membutuhkan uang untuk mengobati penyakit jantungnya.

Kebohongan terbongkar ketika teman satu tim Cazzaniga mulai curiga. Mereka mengatakan tak pernah melihat pria ini bersama pacarnya selama 15 tahun.

Cazzaniga pun meminta pelaku bertemu dengannya di Brasil atau berbicara melalui video. Namun tak lama kemudian, akun media sosial pria tersebut diblokir oleh Maya yang selama ini berpura-pura sebagai Ambrosio.

Polisi pun menyelidiki kasus ini dan melacak orang yang menerima setoran uang tersebut. Oktober lalu polisi mengkonfirmasi bahwa penerima uang adalah seorang wanita berusia 50 tahun bernama Valeria, yang tinggal di Sardinia. Polisi telah menangkap pelaku penipuan.

Akibat hubungan asmara palsu ini, Cazzaniga terjerat utang hingga miliaran rupiah. Kini ia bingung harus membayar utang yang besar di bank.

“Roberto adalah korban yang harus dihormati. Tidak perlu dikasihani atau diolok-olok. Cerita ini bisa menimpa orang lain," ujar pelatihnya Paolo Cozzi.

Baca: Bikin Orang Tua Marah, Uskup di Italia Beri Tahu Anak-anak Sinterklas Tidak Ada

THE TIMES HUB