Mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz Menyatakan Keluar dari Politik

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Desember 2021 21:30 WIB

Menanggapi kritik yang dilontarkan atas dirinya Menlu Austria Sebastian Kurz membenarkan kurangnya pengalaman yang dia miliki, tetapi ia menyatakan memiliki keinginan dan tenaga untuk dapat berkontribusi kepada negaranya. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz pada Kamis, 2 Desember 2021, mengejutkan Australia dengan menyatakan keluar dari politik negara itu. Kurz saat ini berstatus dalam investigasi kriminal atas dugaan korupsi.

Kurz, 35 tahun, adalah salah satu pemimpin termuda di Eropa saat ini. Pada Oktober 2021 lalu, dia mengundurkan diri dari posisi Kanselir Austria setelah jaksa penuntut melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi. Ketika itu, Kurz masih menjabat sebagai Ketua Partai Rayat (OVP) dan anggota parlemen.

Sebastian Kurz mendapat mandat sebagai Menteri Urusan Luar Negeri dan Integrasi Austria pada 2013. Kala itu ia masih berusia 27 tahun. Jabatan pria kelahiran 1987 sebagai menteri berakhir pada 2017. instagram.com/sebastiankurz

Advertising
Advertising

Kurz selama ini telah menjadi politikus dominan di Austria dan tokoh paling terpolarisasi sejak 2017 atau saat dia menjadi Ketua Politik OVP, lalu naik jabatan menjadi Kanselir Austria. Kurz memenangkan pemilu parlemen dan membentuk sebuah pemerintahan koalisi dengan Partai Kebebasan (FPO).

“Saya bukan orang suci, juga bukan seorang kriminal,” kata Kurz dalam pernyataannya ke media, Kamis, 2 Desember 2021.

Dalam pernyataan itu, Kurz berterima kasih bisa mengabdi di pemerintahan selama 10 tahun. Dia menegaskan tidak melakukan kesalahan pada kasus yang disangkakan padanya, di mana dia menjadi satu dari 10 orang yang diduga menyalahgunakan kepercayaan, korupsi dan suap.

Kurz mengatakan dia merasa dihantui karena kritikan tajam yang diarahkan padanya selama dia menjadi orang nomor satu di Austria. Belum lama ini, Kurs diserang karena dianggap tidak melakukan cukup upaya untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona. Kurz pun mengaku berbuat sejumlah kesalahan, namun dia tidak mengurai apa saja salahnya itu.

Kurz berhasil membawa partainya mengikuti dua kali pemilu parlemen, yakni pada 2017 dan 2019. Dua kali pula dalam pemilu tersebut membawanya ke kursi Kanselir Austria.

Hanya saja, kali ini pemerintahannya terperosok dalam sejumlah skandal. Salah satunya dugaan korupsi dan pemecatan Kurz oleh parlemen Austria pada 2019 setelah beredar sebuah video, yang menjerat Ketua Partai Kebebasan hingga berbuntut pecahnya koalisi pemerintahan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Alexander Schallenberg Jadi Kanselir Austria yang Baru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

6 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya