Kisah Sedih Kasta Terendah India: Dilecehkan di Kampus meski Berprestasi

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 1 Desember 2021 07:00 WIB

FOTO FILE: Demonstran memegang plakat saat mereka mengambil bagian dalam protes setelah kematian korban pemerkosaan, di New Delhi, India, 4 Oktober 2020.REUTERS/Adnan Abidi

Mohanan, yang meneliti terbentuknya jaringan penyembuhan luka menggunakan nanopartikel, adalah satu-satunya siswa Dalit di angkatan 100 ketika ia bergabung dengan program pascasarjananya.

Orang tua tunggal ini adalah orang pertama di keluarganya yang pergi ke universitas dan mengupayakan penelitian pascasarjana.

"Sungguh, saya tidak mengharapkan begitu banyak diskriminasi," kata Mohanan, yang sebelum mogok makan telah mengajukan banyak keluhan ke universitas termasuk tuntutan hukum.

"Akhirnya dalam percakapan itu terungkap bahwa jika seorang mahasiswa Dalit disukai maka akan mempengaruhi kedisiplinan institusi. Saya awalnya merasa kalah tapi kemudian bertekad untuk melawan," ujarnya.

Bagi banyak mahasiswa Dalit, kehidupan kampus adalah perjuangan sehari-hari, kata Anuraji PR, wakil presiden nasional badan mahasiswa Bhim Army, yang mendukung protes Mohanan.

Banyak yang gagal dalam penilaian internal dan pengawas sering menolak untuk menjadi pemandu mereka untuk studi pascadoktoral atau mempertanyakan kemampuan mereka, kata seorang mahasiswa pascasarjana, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena dia akan mengikuti ujian.

Kuota penerimaan untuk siswa dari kelompok yang kurang terwakili, termasuk orang India kasta rendah, telah memicu diskriminasi, kata C. Lakshmanan, seorang profesor ilmu politik yang juga penyelenggara nasional Dalit Intellectual Collective.

"Siswa yang datang melalui reservasi dipandang tidak layak oleh rekan-rekan dan guru kelas atas perkotaan, yang sebagian besar berasal dari ruang elite yang sama. Sangat disayangkan bahwa mogok makan diperlukan untuk memenuhi tujuan akademis."

Komisi Hibah Universitas, yang mengawasi pendidikan tinggi di India, menulis surat kepada institusi pada September mendesak mereka untuk secara ketat mencegah diskriminasi kasta di kampus.

Ia meminta universitas untuk memastikan daftar pengaduan dan situs web tersedia untuk siswa dan mengatakan sebuah komite harus dibentuk untuk memeriksanya.

Ketua dan sekretaris Komisi tidak menjawab saat dimintai komentar.

berikutnya Manipulasi psikis

Berita terkait

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

22 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

5 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

5 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

7 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

8 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

8 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

8 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

10 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya