Omicron Terdeteksi di Australia, Perdana Menteri Minta Warga Tenang

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 November 2021 09:30 WIB

Orang-orang mengantre di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) di Rumah Sakit Mona Vale setelah wabah baru corona terdeteksi di daerah Pantai Utara Sydney, Australia, 18 Desember 2020. [REUTERS / Loren Elliott]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Senin, 29 November 2021, pihaknya akan mengevaluasi rencana membuka wilayah perbatasannya bagi migran yang punya skil dan pelajar. Morrison pun mendesak masyarakat agar tetap tenang.

Pasalnya, saat ini masih belum sepenuhnya bisa dibuktikan tingkat keparahan varian omicron, penularan dan kekebalannya terhadap vaksin virus corona.

“Jadi, yang kami lakukan ini langkah pencegahan. Dapatkan informasi yang benar, tetap tenang dan ambil keputusan dengan akal sehat. Masih terlalu dini untuk kembali memberlakukan aturan karantina mandiri di hotel kepada para pelancong asing,” kata Morrison.

Seorang pria berlari di Pantai Coogee di Sydney, Australia, 20 April 2020. Warga Australia kini bisa kembali mengunjungi pantai di Sydney setelah ditutup selama tiga pekan akibat kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Xinhua/Bai Xuefei

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Minggu, 28 November 2021, dua orang yang baru tiba di Australia dari perjalanan ke negara wilayah selatan Afrika, positif terkena varian Covid-19 omicron. Otoritas segera memerintahkan semua pelancong yang baru tiba di Australia dari 9 negara Afrika melakukan karantina mandiri 14 hari.

Bukan hanya itu, mulai 1 Desember 2021 Australia juga menutup pintu bagi masuknya pelancong dari 9 negara dalam zona merah Australia.

Sydney dan Melbourne, dua kota terbesar di Australia, sudah memulai mengizinkan warganya yang sudah suntik vaksin virus corona dua dosis masuk wilayah tersebut tanpa karantina. Kelonggaran aturan tersebut diberlakukan sejak 1 November 2021 atau setelah 18 bulan Syndey dan Melbourne menutup wilayah perbatasannya lebih dari 18 bulan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Terpopuler Bisnis: Omicron dan Wajib Karantina 2 Pekan hingga Soal Aset DKI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 jam lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

4 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

6 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

6 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

7 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

7 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

7 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

8 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

8 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya