Gas air mata dikerahkan di China Town di mana penjarahan dan pembakaran gedung berlanjut pada Jumat pagi dan jam malam baru diperkirakan akan diberlakukan di kemudian hari, kata seorang penduduk kepada Reuters.
Perdana Menteri Manasseh Sogavare, yang meminta bantuan dari Australia, menyalahkan negara-negara asing karena memicu protes kekerasan, tetapi tidak menyebutkan nama negaranya.
Banyak pengunjuk rasa berasal dari provinsi terpadat Malaita karena merasa diabaikan oleh pemerintah di Provinsi Guadalcanal dan menentang keputusan 2019 yang mengakhiri hubungan diplomatik dengan Taiwan dan menjalin hubungan formal dengan Cina.
"Negara-negara yang sekarang mempengaruhi Malaita ini adalah negara-negara yang tidak menginginkan hubungan dengan Republik Rakyat Cina, dan mereka melarang Kepulauan Solomon untuk menjalin hubungan diplomatik dan mematuhi hukum internasional dan resolusi PBB."
Cina dan Taiwan telah menjadi saingan di Pasifik Selatan selama beberapa dekade dengan beberapa negara pulau beralih kesetiaan.
Cina memandang Taiwan sebagai provinsi yang bandel tanpa hak untuk menjalin hubungan antarnegara, yang disengketakan oleh pemerintah di Taipei. Hanya 15 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Dua yang terakhir meninggalkan Taipei demi Beijing adalah Kepulauan Solomon dan Kiribati pada September 2019.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, "Kami tidak ada hubungannya dengan kerusuhan".
Penduduk Pulau Solomon, Transform Aqorau, mengatakan lebih dari seratus orang menjarah toko pada Jumat, sebelum petugas Polisi Federal Australia tiba.
"Keadaan di sini benar-benar kacau. Ini seperti zona perang," kata Aqorau kepada Reuters melalui telepon pada Jumat pagi.
"Tidak ada angkutan umum dan harus berjuang melawan panas dan asap. Bangunan masih menyala."
Dia mengatakan polisi Australia "mengambil alih Chinatown".
Sebuah pernyataan di situs web pemerintah Kepulauan Solomon mengatakan pegawai negeri dengan pengecualian pekerja penting harus tinggal di rumah "karena kerusuhan saat ini di Kota Honiara".
Berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Hari Ini 47 tahun Lalu Suriname Merdeka: Negara Mungil di Amerika Selatan
Suriname, sebelumnya dikenal sebagai Guyana Belanda, merupakan koloni perkebunan Belanda yang memperoleh kemerdekaannya pada tanggal hari ini 25 November 47 tahun yang lalu.
Negara ini merupakan salah satu negara terkecil di Amerika Selatan yang terletak 9 mil dari Samudra Atlantik di Sungai Suriname, dan berbatasan dengan Brasil, Guyana, dan Guiana Prancis.
Pada hari kemerdekaannya digelar upacara untuk kemerdekaan Suriname di ibu kota Paramaribo. Sekretaris Angkatan Laut AS mewakili Amerika Serikat pada upacara tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Gerald Ford menulis surat kepada Presiden Suriname Johan Henri Eliza Ferrier di mana ia memperluas pengakuan Suriname oleh Pemerintah Amerika Serikat dan menyatakan bahwa ia berharap untuk segera menjalin hubungan diplomatik antara kedua negara. Indonesia sendiri telah membangun hubungan diplomatic dengan Suriname sejak Januari 1976 hingga saat ini.