Sadis, Korea Utara Tembak Mati Pelajar yang Edarkan Film Squid Game

Reporter

Tempo.co

Kamis, 25 November 2021 15:03 WIB

Para pemain mengenakan kostum yang terinspirasi dari acara Netflix Squid Game saat acara Halloween di sebuah taman hiburan di Beijing, Cina, Sabtu, 30 Oktober 2021. Sebuah sekolah di Amerika Serikat melarang siswanya memakai kostum bertema Squid Game karena serial tersebut dianggap mengandung kekerasan. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelajar di Korea Utara akan dieksekusi mati setelah kedapatan mengedarkan film seri Squid Game yang tayang di Netflix. Pelajar pria itu menyelundupkan salinan serial Squid Game dengan versi digitalsetelah kembali dari China.

Film seri itu disimpan di USB flash drive tersembunyi. Salinan film itu dijual ke beberapa temannya. Namun nahas, aksinya diketahui oleh dinas pengawas negara hingga ia ditangkap.

Penangkapan pria itu terjadi di provinsi Hamgyong Utara di Korea Utara yang berbatasan dengan China. Radio Free Asia melaporkan bahwa satu siswa yang membeli salinan drive tersebut telah menerima hukuman seumur hidup. Enam lainnya yang menonton tayangan Squid Game telah dijatuhi hukuman kerja paksa selama lima tahun.

Korea Utara memiliki larangan ketat terhadap materi dari Barat dan Korea Selatan yang diizinkan masuk ke negara itu. Para pejabat kini sedang mencari tayangan lain yang ditonton oleh siswa di sekolah.

Beberapa guru kabarnya telah dipecat atau terancam diasingkan untuk bekerja di tambang terpencil sebagai hukuman. "Ini semua dimulai minggu lalu ketika seorang siswa sekolah menengah diam-diam membeli USB flash drive yang berisi Squid Game drama Korea Selatan dan menontonnya dengan salah satu sahabat di kelas," kata sumber penegak hukum.

Advertising
Advertising

Sumber itu mengatakan pasangan tersebut mendiskusikan serial itu dengan teman-temannya yang tertarik dan membeli salinan film tersebut. Para siswa itu kemudian ditangkap oleh dinas pengawasan pemerintah setelah mendapat informasi mereka sedang menonton acara televisi Barat.

Total ada 7 siswa yang ditangkap. Hal ini menandai pertama kalinya pemerintah menerapkan undang-undang baru tentang Penghapusan Pemikiran dan Budaya Reaksioner. Kasusnya melibatkan anak di bawah umur.

Korea Utara menerapkan hukuman mati untuk orang yang membawa tayangan dari Korea Selatan atau dari Barat. Sedangkan untuk yang menonton, menyimpan atau mendistribusikannya akan mendapat hukuman maksimal.

Menurut seorang sumber, pemerintah menganggap insiden itu sangat serius. "Komite Pusat telah memberhentikan kepala sekolah, sekretaris pemuda mereka, dan wali kelas mereka," ujarnya.

Setelah penyelundupan film Squid Game terungkap, pihak berwenang Korea Utara mulai menjelajahi pasar untuk mencari video yang berisi tayangan dari media asing.
"Penduduk gemetar ketakutan. Mereka akan dihukum tanpa ampun karena membeli atau menjual perangkat penyimpanan memori, tidak peduli seberapa kecilnya,' kata sumber yang meminta namanya disembunyikan kepada Radio Free Asia.

Baca: Boneka Younghee dalam Serial Squid Game Dipajang di Taman Kota Seoul

DAILY MAIL

Berita terkait

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

7 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

12 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

14 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

18 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

21 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

27 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya