Xi Jinping Janji Cina Tidak Akan Ganggu ASEAN

Reporter

Tempo.co

Senin, 22 November 2021 16:30 WIB

Xi Jinping menyampaikan pidato utama "Bekerja Bersama untuk Membangun Komunitas Masa Depan Bersama bagi Umat Manusia" di Kantor PBB di Jenewa, Swiss, pada 18 Januari 2017. (Xinhua/Rao Aimin)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada para pemimpin 10 negara ASEAN pada pertemuan puncak hari Senin bahwa Cina tidak akan "mengganggu" tetangga-tetangga regionalnya yang lebih kecil, di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

Cina menjadi tuan rumah pertemuan regional dengan kelompok ASEAN yang terdiri Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Klaim teritorial Cina atas perairan itu berbenturan dengan klaim beberapa negara Asia Tenggara dan telah menimbulkan kekhawatiran dari Amerika Serikat hingga Jepang.

Tetapi Xi mengatakan Cina tidak akan pernah mencari hegemoni atau memanfaatkan ukurannya untuk memaksa negara-negara kecil, dan akan bekerja dengan ASEAN untuk menghilangkan "campur tangan".

"Cina dulu, kini, dan nanti selalu menjadi tetangga yang baik, teman baik, dan mitra baik ASEAN," kata media pemerintah Cina mengutip Xi Jinping, dilaporkan Reuters, 22 November 2021.

Advertising
Advertising

Penegasan kedaulatan Cina atas Laut China Selatan telah membuatnya menentang anggota ASEAN Vietnam dan Filipina, sementara Brunei, Taiwan dan Malaysia juga mengklaim bagian.

Filipina pada hari Kamis mengutuk tindakan tiga kapal penjaga pantai Cina yang dikatakan memblokir dan menggunakan meriam air pada kapal pasokan menuju atol yang diduduki Filipina di laut.

KTT ASEAN ke-38 yang diselenggarakan secara virtual, di Bandar Seri Begawan, Brunei 26 Oktober 2021. [REUTERS/Ain Bandial]

Amerika Serikat pada Jumat menyebut tindakan Cina "berbahaya, provokatif, dan tidak dapat dibenarkan," dan memperingatkan bahwa serangan bersenjata terhadap kapal Filipina akan memicu komitmen pertahanan bersama AS.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Xi Jinping, bahwa dia benci perselisihan itu dan mengatakan aturan hukum adalah satu-satunya jalan keluar dari perselisihan tersebut. Dia merujuk pada putusan arbitrase internasional 2016 yang menemukan klaim maritim Cina atas laut tidak memiliki dasar hukum.

"Ini tidak berbicara baik tentang hubungan antara negara-negara kita," kata Duterte, yang akan selesai masa jabatan tahun depan dan telah dikritik karena gagal mengutuk perilaku Cina di perairan yang disengketakan.

Xi Jinping mengatakan kepada KTT bahwa Cina dan ASEAN telah "menyingkirkan kegelapan Perang Dingin" ketika kawasan itu didera oleh persaingan dan konflik negara adidaya seperti Perang Vietnam, dan telah bersama-sama menjaga stabilitas regional.

Cina sering mengkritik Amerika Serikat karena "pemikiran Perang Dingin" ketika Washington melibatkan sekutu regionalnya untuk melawan pengaruh militer dan ekonomi Beijing yang semakin meningkat.

Presiden AS Joe Biden bergabung dengan para pemimpin ASEAN untuk KTT virtual pada Oktober dan menjanjikan keterlibatan yang lebih besar dengan ASEAN.

KTT ASEAN dengan Cina diadakan tanpa perwakilan dari Myanmar, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan pada hari Senin. Alasan ketidakhadiran itu tidak segera jelas, dan juru bicara pemerintah militer Myanmar tidak menjawab panggilan Reuters untuk meminta komentar.

ASEAN menolak mengundang pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing untuk KTT bulan lalu karena tidak menerapkan rencana perdamaian yang disepakati.

Myanmar menolak mengirim perwakilan junior dan menyalahkan ASEAN karena menyimpang dari prinsip non-interferensi dan menyerah pada tekanan Barat.

Sebelumnya Cina telah melobi agar Min Aung Hlain bisa hadir di KTT Cina dengan ASEAN, menurut sumber diplomatik.

Baca juga: Peringatan 30 Tahun ASEAN-RRT, Jokowi Ingin Perkuat Kerja Sama dengan Cina

REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

16 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

21 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya