Unjuk Rasa Menentang Corona Pass di Belanda Rusuh, Tujuh Orang Luka-luka

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 20 November 2021 15:32 WIB

Polisi menembakan water canon saat aksi protes pemberlakuan lockdown guna mencegah penyebaran Covid-19 di Amsterdam, Belanda 24 Januari 2021. Kepolisian Belanda menahan lebih dari 240 demonstran, yang melakukan protes atas pemberlakuan jam malam. REUTERS/Eva Plevier

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh orang terluka termasuk polisi saat terjadi bentrokan dengan pengunjuk rasa di Rotterdam, Belanda pada Jumat malam. Unjuk rasa berlangsung untuk memprotes pembatasan Covid-19 di Belanda akibat gelombang keempat virus Corona.

Demonstrasi terjadi setelah pemerintah menyatakan akan menerapkan undang-undang yang membatasi akses orang-orang yang belum divaksinasi ke tempat umum. Hanya orang yang sudah sudah divaksinasi atau memiliki Corona pass akan diizinkan untuk beraktivitas di dalam ruangan.

Akibat demonstrasi yang berujung ricuh, polisi pun melepas tembakan peringatan. Luka-luka yang diderita pengunjuk rasa terkait dengan tembakan.

"Kami melepaskan tembakan peringatan dan ada juga tembakan langsung karena situasi mengancam jiwa," kata juru bicara kepolisian Patricia Wessels dikutip dari Sky News.

Dia menambahkan pengunjuk rasa kemungkinan cedera akibat tembakan peringatan. "Kami perlu menyelidiki penyebab pastinya lebih lanjut," ujar Wessels.

Advertising
Advertising

Unjuk rasa yang berujung ricuh membuat penegak hukum mengeluarkan peraturan darurat. Transportasi umum ditutup dan pengunjuk rasa diperintahkan untuk pulang.

Polisi anti huru hara menggunakan meriam air guna mengusir ratusan perusuh dari jalanan di pusat kota pelabuhan.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan mobil polisi yang terbakar. Perusuh melemparkan kembang api dan batu ke arah petugas.

Pada pukul 1.30 pagi waktu setempat, bantuan dari seluruh wilayah telah datang ke Rotterdam untuk memulihkan ketertiban. Situasi kini terkendali.

Polisi Rotterdam telah menangkap sejumlah pengunjuk rasa. "Diharapkan akan ada lebih banyak penangkapan. “Sayangnya sekitar tujuh orang terluka, termasuk dari pihak polisi,"ujarnya.

"Terjadi tembakan peringatan beberapa kali. Pada satu titik situasi sangat berbahaya sehingga petugas harus melakukan penembakan," katanya.

Pekan lalu, pemerintah Belanda mengumumkan penguncian di sebagian wilayah selama tiga minggu. Restoran dan toko juga tutup lebih awal.

Lockdown dilakukan saat Belanda sedang menghadapi gempuran virus Corona. Seperti beberapa negara lainnya, Eropa sedang menghadapi gelombang keempat virus Corona.

Pada Sabtu, sebanyak 15 orang ditangkap setelah protes serupa pecah di kota Leeuwarden, Belanda. Kerusuhan juga pecah pada Januari lalu setelah pemerintah mengumumkan jam malam untuk mengendalikan tingkat infeksi yang melonjak.

Baca: Gelombang Keempat Corona di Eropa, Austria Lockdown Lagi Jerman Akan Ikuti

SKY NEWS | REUTERS

Berita terkait

Kawal Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Patung Kuda

4 hari lalu

Kawal Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Patung Kuda

Unjuk rasa ini diikuti sekitar 2.000 buruh dari Jabodetabek. Mereka menuntut Undang-undang Cipta Kerja Dicabut.

Baca Selengkapnya

Sendratari Ramayana Pura Pakualaman Yogyakarta di Belanda Dipadati Penonton

4 hari lalu

Sendratari Ramayana Pura Pakualaman Yogyakarta di Belanda Dipadati Penonton

Pura Pakualaman Yogyakarta mementaskan sendratari Ramayana di Belanda. Mempromosikan budaya Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa saat Pembacaan Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja di MK

6 hari lalu

Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa saat Pembacaan Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja di MK

Buruh mendesak agar Mahkamah Konstitusi mengabulkan seluruh petitum yang diajukan, terutama terkait pencabutan pasal-pasal yang merugikan pekerja.

Baca Selengkapnya

Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

9 hari lalu

Indonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda

Indonesia menggelar acara promosi wisata kesehatan internasional pertama di Belanda.

Baca Selengkapnya

Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

10 hari lalu

Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

Intelijen Belanda mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengerahkan setidaknya 1.500 tentara dari Korea Utara untuk berperang dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Buruh Unjuk Rasa di Hari Keempat Pemerintahan Prabowo, Apa yang Mereka Tuntut?

11 hari lalu

Buruh Unjuk Rasa di Hari Keempat Pemerintahan Prabowo, Apa yang Mereka Tuntut?

Buruh meminta kepada Presiden Prabowo untuk menghapus Omnibus Law klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani dan kenaikan UMP 8-10 persen.

Baca Selengkapnya

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

12 hari lalu

Barat Kecam Pelanggaran HAM di Xinjiang, Cina: Bagaimana dengan Gaza?

Kecaman ini mendorong Cina balik mengecam mereka karena mengabaikan "neraka" di Jalur Gaza akibat genosida Israel, sekutu Barat.

Baca Selengkapnya

32 Ribu Orang Berunjuk Rasa di Brussels, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

14 hari lalu

32 Ribu Orang Berunjuk Rasa di Brussels, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

Hampir 32 ribu orang turun ke jalan di ibu kota Belgia, Brussels, pada Ahad untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

19 hari lalu

Mahasiswa Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

Kegagalan dalam menjaga netralitas dari aparat dan penyelenggara akan mencerminkan kurangnya komitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih dan adil

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Depan Gedung Bursa Efek New York

20 hari lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Depan Gedung Bursa Efek New York

Gedung bursa saham New York, yang menjadi sasaran unjuk rasa pro-Palestina adalah tempat ikonik dekat Wall Street di Manhattan.

Baca Selengkapnya