Top 3 Dunia: Raja Thailand Disorot, Penasihat Trump Terancam Penjara
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 14 November 2021 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita top 3 dunia kemarin adalah Raja Thailand yang menuai kontroversi karena kembali lagi ke Jerman bersama rombongan. Dia membawa 250 orang stafnya dan 30 anjing pudel kesayangan.
Berita top 3 dunia berikutnya adalah whistleblower dalam kasus pelanggaran keselamatan Hyundai yang mendapatkan hadiah Rp 340 miliar. Berita terakhir adalah orang dekat eks Presiden AS Donald Trump terancam hukuman penjara. Berikut berita selengkapnya:
1. Jadi Sorotan, Raja Thailand Terbang ke Jerman Bawa 250 Orang Staf dan 30 Anjing
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali menuai kontroversi. Setelah tinggal selama setahun di Thailand, ia terbang lagi ke Jerman dengan pesawat jet pribadi mewahnya. Ia membawa rombongan berjumlah 250 orang dan 30 ekor anjing pudel kesayangannya.
Raja berusia 69 tahun dan rombongannya berfoto di sebuah hotel bandara di luar Munich setelah jet pribadinya mendarat di sana. Tabloid Jerman The Bild melaporkan perjalanan sang Raja pada Rabu lalu.
Vajiralongkorn mengenakan baju olahraga berwarna cokelat dan oranye, ia digambarkan sedang dalam perjalanan ke kolam renang hotel Hilton Airport di Munich.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mendarat di Munich pada Senin lalu dan memesan seluruh lantai empat di Hilton Airport selama 11 hari. Ini adalah perjalanan resmi pertama raja ke luar negeri sejak protes pro-demokrasi dan publik yang mengkritiknya.
Lebih dari 156 orang telah didakwa dengan undang-undang kerajaan terkait dengan penghinaan raja, menurut kelompok Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand.
Raja Thailand yang lama bermukim di Jerman menuai kritik karena tak terlihat saat Thailand sedang berjuang mengatasi lonjakan kasus virus Corona pada April-Mei tahun lalu. Di Jerman, ia tinggal di sebuah hotel di Pegunungan Alpen Bavaria Jerman yang tertutup untuk umum dengan rombongan staf dan anjingnya.
"Dia kembali dan merasa betah dengan anjing pudelnya di kerajaan Bavaria favoritnya," tulis The Bild.
Pada Oktober tahun lalu, Raja Vajiralongkorn kembali ke Thailand untuk menandai ulang tahun keempat kematian ayahnya di tengah protes pro-demokrasi. Namun seringnya sang raja bepergian ke luar negeri terutama Jerman menuai kritik dari rakyatnya.
Raja Thailand Vajiralongkorn diberi gelar Putra Mahkota Thailand oleh ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej dalam sebuah upacara pada 1973. Ia bersekolah Inggris pada usia 13 tahun. Ia menyelesaikan pendidikan universitasnya di Royal Military College Australia, Duntroon.
Protes melanda Thailand atas undang-undang "lèse-majesté" yang paling keras. Undang-undang ini menjerat siapapun yang menghina keluarga kerajaan dengan hukuman antara 3-15 tahun penjara.
<!--more-->
2. Whistleblower Kasus Pelanggaran Keselamatan Hyundai Mendapat Hadiah Rp340 Miliar
Kim Gwang-ho sempat jadi perhatian ketika ia melaporkan ketidakberesan di perusahaan otomotif Hyundai pada 2016. Sebagai whistleblower, ia pekan ini dikaruniai penghargaan oleh regulator keselamatan mobil AS sebesar 24 juta dolar AS atau sekitar Rp 340 miliar.
Tapi hadiah itu tidak datang gratis. Ia kehilangan banyak hal, mulai dari pekerjaan sampai pertemanan. Maklum saja, ia sudah bekerja di raksasa Korea Selatan itu selama 26 tahun.
Setelah laporan tentang keselamatan di mobil Hyudai, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) memberikan uang kompensasi itu.
Kim berniat memanfaatkan uang itu untuk mendirikan sebuah yayasan mempromosikan budaya perusahaan yang bertanggung jawab.
Tindakan Kim menghasilkan kesepakatan tahun lalu oleh Hyundai dan afiliasinya, Kia, yang termasuk di antara 10 pembuat mobil teratas dunia berdasarkan penjualan, untuk membayar rekor hukuman perdata sebesar 210 juta dolar AS atas penarikan yang melibatkan hampir 1,7 juta kendaraan.
Kim, yang berencana membuat saluran YouTube untuk mengajarkan cara mengekspos perilaku buruk majikan mereka, belajar tentang undang-undang AS melalui pelatihan yang diberikan Hyundai, dan yang mengilhaminya untuk maju, katanya.
"(Jumlahnya) tidak luar biasa atau semacamnya, saya akan mengatakan itu benar," kata Kim di ruang tamu rumahnya di kota Yongin, selatan ibu kota Seoul.
"Itu jumlah yang tepat ketika Anda melihat apa yang harus saya korbankan, seberapa banyak saya harus bekerja untuk ini," kata Kim, yang mengatakan tindakannya itu mengorbankan pekerjaannya dan memutuskan hubungan dengan rekan-rekan lama.
"Setelah laporan saya, saya percaya bahwa pembuat mobil sekarang tahu bahwa siapa pun dapat melaporkan dan mereka tidak dapat menyembunyikan apa pun."
Hyundai Motor Group tidak memberikan komentar.
Baca di sini untuk berita selengkapnya.
<!--more-->
3. Stephen Bannon Mantan Penasehat Trump Terancam Dipenjara
Stephen Bannon, mantan penasehat Presiden Amerika Serikat Donald Trump didakwa secara pidana karena menolak panggilan pengadilan. Pengadilan ini atas permintaan komite Kongres Amerika Serikat yang bertugas menginvestigasi kerusuhan gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu.
Kabar dakwaan pada Bannon ini, disampaikan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat pada Jumat, 12 November 2021. Bannon adalah salah satu mantan penasehat Trump yang cukup berpengaruh.
Bannon menolak bekerja sama dengan komite terpilih, yang mencoba meminta kesaksian dan sejumlah dokumen darinya. Bannon berkeras, dia punya hak untuk tetap menyimpan dokumen yang diminta tetap rahasia di bawah aturan hukum yang disebut executive privilege.
Juru bicara Kementerian Kehakiman Amerika Serikat Bill Miller mengatakan Bannon diharapkan menyerahkan diri pada Senin, 15 November 2021 dan muncul ke pengadilan pada sore harinya untuk menyidangkan kasusnya.
Bannon adalah penasehat mantan Presiden Trump dalam kampanye pemilu 2016 lalu, yang kemudian diberi jabatan sebagai Kepala Gedung Putih. Bannon berjasa membantu mengartikulasikan kalimat ‘America First’. Dia juga menjadi orang yang dengan tegas menentang imigrasi, yang membantu menentukan kepresidenan Trump.
INDEPENDENT | METRO.CO.UK | REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.