Militer Eritrea Kena Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 November 2021 16:00 WIB

Puluhan imigran asal Eritrea berada di perahu kayu saat menunggu diselamatkan oleh petugas di laut Mediterrania, Libya, 29 Agustus 2016. REUTERS/Giorgos Moutafis

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 12 November 2021, menjatuhkan sanksi ke militer Eritrea, sejumlah individu dan perusahaan di negara itu. Washington pun memperingatkan telah mempersiapkan sejumlah langkah yang akan diambil untuk melawan pihak-pihak yang berkonflik di Ethiopia.

Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan tekanan demi mengakhiri pertempuran.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara tentang Afghanistan selama konferensi pers di Departemen Luar Negeri, di Washington, AS, 3 September 2021. [Olivier Douliery/Pool via REUTERS/File Foto]

Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengumumkan telah memasukkan ke dalam daftar hitam militer Eritrea, partai berkuasa di sana yakni People’s Front for Democracy and Justice (PFDJ), penasehat bidang ekonomi PFDJ dan Kepala Keamanan Nasional Eritrea. Mereka yang masuk daftar hitam tersebut karena telah terlibat dalam konflik dengan negara tetangga mereka, Ethiopia.

Perang meletus pada November 2020 antara tentara Ethiopia dengan pasukan pengikut setia Tigray People's Liberation Front (TPLF), yakni parta berkuasa di wilayah Tigray. Ribuan orang tewas dalam konflik tersebut, yang menyebar hingga ke wilayah tetangga di utara Ethiopia.

Advertising
Advertising

“Kami mengutuk peran para aktor di Eritrea, yang berkontribusi pada tindak kekerasan di utara Ethiopia. Konflik di sana telah merusak stabilitas dan integritas negara dan menimbulkan sebuah bencana kemanusiaan,” kata Andrea Gacki, Direktur bidang asset-aset asing Kementerian Keuangan Amerika Serikat.

Menteri Informasi Eritrea Yemane Ghebremeskel, Juru bicara Pemerintah Eritrea Legesse Tulu dan Billene Seyoum juru bicara Perdana Menteri Eritrea Abiy Ahmed, belum mau berkomentar atas tindakan Amerika Serikat ini.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan sanksi-sanksi sementara ini belum dijatuhkan pada Pemerintah Ethiopia atau TPLF. Akan tetapi, jika pihak-pihak di sana gagal membuat kemajuan, maka Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk menambah sanksi-sanksi, termasuk melawan Pemerintah Ethiopia dan TPLF.

Baca juga: China dan Rusia Desak PBB Ringankan Sanksi ke Korea Utara

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

18 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

22 jam lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

4 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

6 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

6 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

6 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

7 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya