Taliban Hancurkan Patung Pahlawan Syiah, Diganti Replika Alquran

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 November 2021 12:28 WIB

Anggota Taliban berjaga di depan sebuah rumah yang berdekatan dengan tempat persembunyian ISIS, di Kabul, Afghanistan, 4 Oktober 2021. Taliban menghancurkan sebuah markas militan ISIS di utara Ibu Kota Kabul setelah terjadi sebuah ledakan di sebuah masjid di Kabul hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil. REUTERS/Staff

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengganti patung pemimpin Hazara, Abdul Ali Mazari yang merupakan pemimpin minoritas Syiah. Patung Mazari ini diganti dengan replika Alquran.

Abdul Ali Mazari oleh pemerintah Afghanistan sebelumnya adalah martir nasional. Ia terbunuh saat menjadi tahanan Taliban saat kekuasaan kelompok ini pada periode pertama.

Patung Abdul Ali Mazari dipenggal oleh granat berpeluncur roket segera setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus lalu. Menurut Taliban, ajaran Islam melarang bentuk manusia digambarkan dalam lukisan maupun patung. Foto juga tak boleh dicetak.

"Kemarin, patung itu dicopot seluruhnya dan diganti dengan replika Alquran," kata Abdul Danishyar, aktivis masyarakat sipil di Bamiyan.

"Mereka mencoba menghapus sejarah dari Bamiyan, orang-orang akan bereaksi keras terhadap ini," katanya kepada AFP seperti dikutip dari France 24.

Advertising
Advertising

Patung Mazari berdiri di alun-alun pusat Bamiyan. Di lokasi ini, pada 2001 Taliban telah meledakkan dua patung Buddha besar berusia 1.500 tahun, tepat sebelum invasi AS yang menggulingkan kelompok ini.

Taliban juga mengubah nama alun-alun yang sebelumnya adalah Mazari menjadi jalan militer.

Abdul Ali Shafaq, seorang anggota dewan provinsi Bamiyan mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan para pejabat Taliban. Ia mendesak Taliban membatalkan penghancuran patung Mazari. "Ini adalah masalah yang sangat sensitif, mungkin memicu reaksi," katanya.

"Orang-orang di Bamiyan menyukai Mazari, mereka membuat patung baru untuk menggantikan yang hancur sebagian."

Mazari, seorang pemimpin milisi yang sangat anti-Taliban, terbunuh pada 1995 setelah ditawan oleh Taliban. Ia disebut ditembak oleh Taliban saat sedang mencoba merebut senjata salah satu pengawalnya ketika dipindahkan dengan helikopter.

Dia secara resmi dinobatkan sebagai "Martir untuk Persatuan Nasional Afghanistan" oleh presiden terguling Ashraf Ghani pada 2016.

Komunitas Hazara sebagian besar adalah Syiah. Populasi mereka adalah 10 persen dari hampir 38 juta orang Afghanistan. Seperti di kelompok negara Islam, komunitas Syiah telah lama dianiaya oleh ekstremis Sunni.

Baca: 5.000 Warga Afghanistan Perhari Eksodus ke Iran: Taliban dan ISIS Beda Tipis?

FRANCE 24

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Wali Kota Pematangsiantar Menghadiri Acara Pembukaan MTQN Ke-56

1 hari lalu

Wali Kota Pematangsiantar Menghadiri Acara Pembukaan MTQN Ke-56

Al-Quran harus dijadikan inspirasi dalam membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi dan keharmonisan sekaligus solusi dari berbagai persoalan aktual umat dan bangsa.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

3 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

4 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

10 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

12 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

12 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

26 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

28 hari lalu

Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

Masjid Al Jabbar sempat viral karena isu pungli dan tarif parkir yang mahal saat libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

41 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya