Ribuan Warga Selandia Baru Protes Lockdown dan Wajib Vaksin, Ingin Seperti 2018

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 November 2021 19:33 WIB

Lambton Quay sepi pada hari pertama lockdown untuk mengekang penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Wellington, Selandia Baru, 18 Agustus 2021. [REUTERS/Praveen Menon]

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang penduduk Selandia Baru menggelar unjuk rasa memprotes mandat vaksin Covid-19 dan penguncian wilayah atau lockdown untuk mengendalikan pandemi. Pengunjuk rasa memadati pintu masuk gedung parlemen.

Tanpa menggunakan masker, unjuk rasa berlangsung damai. Demonstran memegang spanduk tulisan besar seperti "Kebebasan" dan "Kiwi bukan Tikur Lab." Mereka juga menerikkan slogan yang menuntut pemerintah membatalkan vaksinasi wajib dan mencabut pembatasan.

Spanduk yang dibawa demonstran juga menunjukkan dukungan kepada mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Mereka juga mengecam media dengan menyebut palsu dan berbohong.

"Saya tidak mau dipaksa untuk mengambil sesuatu yang tidak saya inginkan di tubuh saya," kata seorang pengunjuk rasa di luar parlemen.

Advertising
Advertising

"Saya meminta (pemerintah) untuk mengembalikan tahun 2018. Sesederhana itu. Saya ingin kebebasan saya kembali."

Selandia Baru sedang berjuang melawan wabah varian Delta yang sangat menular tahun ini. Hal itu memaksa Perdana Menteri Jacinda Ardern beralih dari strategi eliminasi melalui penguncian wilayah, menjadi strategi untuk hidup bersama dengan Covid-19. Pemerintah pun menggenjot tingkat vaksinasi Covid-19.

Ardern bulan lalu mengatakan Selandia Baru akan mewajibkan guru dan pekerja di sektor kesehatan dan disabilitas untuk divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Hal itu mengundang kritik dari penduduk yang ingin bebas namun tak mau divaksin.

"Perlakukan kami seperti manusia!" ujar pemrotes lain menyerukan ketika ditanya tentang sikap pemerintah tentang mandat vaksin.

"Saya di sini untuk kebebasan. Pemerintah, apa yang mereka lakukan, adalah anti-kebebasan."

Berbicara kepada wartawan di dalam parlemen, Ardern mengatakan, "Apa yang kita lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru."

Namun protes publik membuat tekanan terhadap pemerintah meningkat. Pemerintah diminta melonggarkan langkah-langkah pandemi menjelang liburan Natal.

Kasus Covid-19 di Selandia Baru masih yang terendah di dunia yaitu total di bawah 8.000 kasus. Tingkat kematian hanya 32 orang. Hari ini, total kasus harian hanya 125. Sebanyak 80 persen penduduk Selandia baru telah divaksinasi.

Bacaa: Covid-19 di Selandia Baru Pertama Kali Tembus 200 Kasus

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

4 hari lalu

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

6 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

7 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya