Rusia dan Cina Kerja Sama Kembangkan Helikopter Berat Multiguna Canggih

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 November 2021 13:00 WIB

Perakitan helikopter di pabrik Russian Helicopters.[Yegor Aleyev/TASS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah menandatangani kontrak dengan Cina untuk bersama-sama mengembangkan helikopter berat multiguna, kata perusahaan milik negara Russian Helicopters pada Senin.

Rusia akan menyumbangkan suku cadang untuk pesawat termasuk transmisi, sekrup kemudi dan sistem anti-icing, kata Kepala Eksekutif Russian Helicopters Andrey Boginsky kepada Presiden Vladimir Putin, menurut transkrip di situs web Kremlin tentang pertemuan mereka.

Dikutip dari Reuters, 9 November 2021, kontrak tersebut didasarkan pada perjanjian yang ditandatangani antara pemerintah Rusia dan Cina pada 2016 untuk Avicopter China dan Russian Helicopters, sebuah unit dari kelompok industri negara Rostec, untuk mengembangkan helikopter berat untuk pasar Cina yang akan dirakit di Cina.

Berdasarkan perjanjian antar pemerintah 2016, holding Russian Helicopters dan perusahaan China Avicopter akan bersama-sama mengembangkan helikopter berat canggih AC332 AHL dan meluncurkan produksi serialnya di Cina untuk memenuhi permintaan di pasar Cina.

Pihak Cina akan melaksanakan pengorganisasian program helikopter berat secara keseluruhan, termasuk desain, konstruksi prototipe, pengujian, sertifikasi, persiapan dan produksi serial, serta promosi helikopter ke pasar dan koordinasi kerja secara keseluruhan. Holding Rusia, pada gilirannya, akan menyediakan teknologi, serta mengembangkan proposal teknik dan sistem mesin individual berdasarkan kontrak, menurut kantor berita TASS.

Advertising
Advertising

Berat lepas landas maksimum helikopter adalah 38,2 ton dengan maksimum ketinggian terbang 5.700 meter. Jangkauan jarak terbang akan mencapai 630 km dan kecepatan maksimum 300 km/jam. Daya dukung AHL saat kargo ditempatkan di dalam badan pesawat akan menjadi 10 ton, dan hingga 15 ton saat kargo ditempatkan sebagai beban eksternal.

Rusia telah melakukan pembicaraan tentang proyek tersebut dengan Cina sejak 2008 dan kontrak ditandatangani pada 25 Juni tahun ini, kata Boginsky kepada Putin. Dia mengatakan kontrak akan berlangsung sekitar 13 tahun, tetapi tidak mengungkapkan rincian lainnya.

Rusia beralih ke Cina pada tahun 2014 ketika hubungannya dengan Barat memburuk karena aneksasi Krimea dari Ukraina.

Cina adalah mitra dagang terbesar Rusia dan pengamat Kremlin telah mengamati tanda-tanda kerja sama yang lebih erat antara kedua pemerintah karena mereka berdua sama-sama berseteru dengan Barat.

Cina dan Rusia juga sejak 2014 bersama-sama mengembangkan pesawat generasi baru berbadan lebar jarak jauh untuk 250-320 penumpang, yang menurut perusahaan negara Rusia United Aircraft Corporation, akan melakukan penerbangan perdananya pada 2023.

Baca juga: Rusia dan Cina Lakukan Patroli Bersama di Pasifik

REUTERS | TASS

Berita terkait

Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

9 jam lalu

Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

AS dan sekutu Baratnya menuduh Korea Utara membantu Rusia dan ikut bertempur dalam perang melawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

11 jam lalu

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara

Baca Selengkapnya

Usai Gelar Rapid Test di 100 Kota dan Kabupaten, Bapanas Nyatakan Anggur Shine Muscat asal Cina Aman Dikonsumsi

11 jam lalu

Usai Gelar Rapid Test di 100 Kota dan Kabupaten, Bapanas Nyatakan Anggur Shine Muscat asal Cina Aman Dikonsumsi

Bapanas menyatakan anggur shine muscat impor asal Cina aman dikonsumsi usai melakukan rapid test di hampir 100 kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

11 jam lalu

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh

Baca Selengkapnya

Lawatan Pertama ke Luar Negeri sebagai Presiden, Negara Mana Saja yang akan Dikunjungi Prabowo?

16 jam lalu

Lawatan Pertama ke Luar Negeri sebagai Presiden, Negara Mana Saja yang akan Dikunjungi Prabowo?

Presiden Prabowo dijadwalkan akan mengunjungi beberapa negara dan juga forum internasional seperti KTT APEC dan KTT G20.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

1 hari lalu

Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta meresmikan monumen tiga tokoh antariksa di Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

1 hari lalu

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

Kim Jong Un genjot kesiapan senjata nuklir Korea Utara setelah kirimkan pasukan untuk dukung Rusia lawan Ukraina. Ini hulu ledak yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

1 hari lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

1 hari lalu

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

Tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina hingga membuat Ukraina khawatir. Seberapa kuat militer Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

1 hari lalu

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

Pasukan Korea Utara ditengarai bergabung dengan Rusia untuk melawan Ukraina yang disokong Amerika Serikat. Berikut beberapa temuannya.

Baca Selengkapnya