Sopir Ambulans di Rusia Mogok Massal Tolak Aturan Wajib Vaksin

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 November 2021 11:39 WIB

Arsip - Petugas medis membawa seorang pasien di luar sebuah rumah sakit khusus COVID-19 di Moskow, Rusia, 6 Oktober 2021. (ANTARA/Reuters/as)

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan sopir dan kru ambulans di sebuah kota di Rusia melakukan pemogokan massal menentang mandat vaksin virus corona. Pemogokan dilakukan oleh 15 pekerja dari kota Oblucye yang terletak 6.000 kilometer di sebelah timur Moskow.

Akibat protes tersebut, penduduk di kota Oblucye dibiarkan tanpa perawatan darurat setelah para pekerja itu mengundurkan diri. "Mereka mengatakan tidak ingin mendapatkan suntikan Covid-19," ujar kepala dokter di layanan ambulans Oblucye kepada situs web berita EAOMedia di republik otonomi Yahudi itu, Rabu.

Para pekerja ambulans kemudian bergabung dengan 12 rekannya dari desa tetangga Pashkovo, kantor berita Nabat melaporkan pada hari Kamis.

“Kami siap bekerja (tetapi) tinggalkan kami sendiri dengan vaksin ini!” kata pekerja ambulans dan wakil Partai Komunis setempat Ivan Krasnoslobodtsev.

"Vaksin itu, sejauh yang saya tahu, belum diuji dan tidak ada yang tahu bagaimana dampaknya di masa depan," katanya seperti dikutip.

Advertising
Advertising

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada bulan Februari menunjukkan vaksin Sputnik V Rusia efektif 91,6 persen melawan strain Covid-19. Pada bulan Agustus, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan Sputnik V 83 persen efektif terhadap varian Delta yang kini melanda Rusia. Merebaknya varian Delta membuat jumlah kasus Covid-19 di Rusia terus naik dalam beberapa bulan terakhir.

Pihak berwenang di 85 wilayah Rusia, termasuk republik otonom Yahudi tempat para pekerja ambulans berhenti, memerintahkan pekerja negara bagian dan sektor jasa untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Menurut Nabat, 27 petugas ambulans antivaksin itu telah dimintai keterangan oleh jaksa. Jaksa tersebut meminta mereka mengisi kuesioner tentang persyaratan vaksin.

Dikutip dari buletin medis Rusia, pengawas kesehatan federal Roszdravnadzor berencana menuntut para pekerja medis dengan pasal pidana berdasarkan undang-undang 2020. Pekerja medis yang menolak vaksin Covid-19 bisa dihukum karena menyebarkan informasi palsu tentang Covid. Mereka terancam hukuman hingga 5 tahun penjara.

Baca: Bintang Panas Ini Dipenjara karena Foto Pamer Pantat di Depan Rumah Putin

MOSCOW TIME

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya