Pentagon: Senjata Nuklir China Berkembang Pesat, Punya 1.000 Hulu Ledak di 2030

Reporter

Tempo.co

Kamis, 4 November 2021 19:32 WIB

Rudal balistik antarbenua (ICBM) Agni-5 dirancang terutama untuk meningkatkan pencegahan nuklir India terhadap Cina. Rudal jarak jauh ini merupakan peembangan dari Agni-III yang miliki jangkauan 3000-3500 km. Foto : PTI

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon merilis data senjata nuklir China yang berkembang amat pesat dibandingkan prediksi Amerika Serikat. Dalam kaporan terbarunya Depatemen Pertahanan AS mengatakan China dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir pada tahun 2027. Jumlahnya bisa mencapai 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030 atau 2,5 kali lipat dari yang diprediksi Pentagon setahun lalu.

“Republik Rakyat Cina (RRC) berinvestasi dan memperluas jumlah platform pengiriman nuklir berbasis darat, laut, udara dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung ekspansi besar kekuatan nuklirnya,” kata Pentagon dalam laporannya.

Penilaian itu muncul dalam laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres tentang perkembangan militer China. Seperti Amerika Serikat dan Rusia, China sedang membangun triad nuklir dengan kemampuan untuk mengirimkan senjata nuklir dari rudal balistik darat, udara, dan kapal selam.

Meski China mencatat perkembangan pesat dalam senjata nuklir, menurut Pentagon, senjata itu untuk mempertahankan diri dari serangan negara lain. China juga disebut tak akan menggunakan senjata nuklir tersebut secara tak beralasan ke negara lain, terutama Amerika Serikat.

Setahun lalu, Pentagon melaporkan bahwa China memiliki sekitar 200 hulu ledak. Jumlahnya bisa bertanmbah dua kali lipat pada 2030.

Advertising
Advertising

Penelitian independen dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan foto-foto satelit dari silo rudal nuklir baru China Barat. Menurut seorang pejabat pertahanan AS, percepatan senjata nuklir China sangat memprihatinkan.

“Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat mereka,” kata pejabat itu. Ia menyerukan Beijing agar transparan atas pengembangan kekuatan nuklirnya.

China sendiri membantah laporan Pentagon itu. Kementerian Luar Negeri China mengatakan laporan Departemen Pertahanan AS adalah penuh prasangka.

"Laporan yang dirilis oleh Departemen Pertahanan AS, seperti laporan serupa sebelumnya, mengabaikan fakta yang berkaitan dengan militer China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis, 4 November 2021.

Dia menambahkan bahwa Gedung Putih menggunakan laporan itu membuat heboh. Pengembangan nuklir oleh China sengaja disebut sebagai ancaman. Sebaliknya China mengecam Amerika Serikat sumber ancaman nuklir terbesar di dunia.

Baca: AS Ungkap Jumlah Hulu Ledak Nuklir, Lebih dari 3.750

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | CHANNEL NEWS ASIA | SPUTNIK NEWS

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

8 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

14 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

16 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

17 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

18 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar semakin dekatnya pengakuan untuk Negara Palestina oleh tiga negara Eropa.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

20 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya