Aktivis Tuduh Facebook Sengaja Bungkam Konten yang Menyinggung Isu Palestina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 4 November 2021 15:00 WIB

Saleh Abu Diab, seorang warga Palestina dari Sheikh Jarrah, mengambil bagian dalam protes terhadap kemungkinan pengusirannya setelah pengadilan Israel menerima klaim tanah pemukim Yahudi, di lingkungannya di Yerusalem Timur, 11 Juni 2021. [REUTERS/Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak digital Palestina menuduh Facebook dan platform media sosial lainnya telah menyensor kritik terhadap Israel sebagai tanggapan atas tekanan pemerintah dan meluncurkan kampanye yang berusaha untuk menghentikan aktivitas tersebut.

Warga Palestina mengeluh bahwa unggahan politik dihapus atau diturunkan terutama oleh Facebook dan Instagram, yang dimiliki Facebook.

Organisasi hak digital 7amleh meluncurkan situs web bernama 7or pada Senin untuk menarik perhatian pada posisinya, mengatakan telah mendokumentasikan 746 pelanggaran hak pada 2021 sejauh ini.

"Kami melihatnya sebagai perang terhadap narasi Palestina, sebagai upaya untuk membungkam mereka berbicara tentang penindasan dan penderitaan mereka," kata pendiri 7amleh Nadim Nashif, dikutip dari Reuters, 4 November 2021.

Facebook menanggapi permintaan komentar dengan merujuk pada pekerjaan Dewan Pengawas independennya. Pada September Dewan meminta untuk memoderasi konten Bahasa Arab dan Ibrani untuk ditinjau untuk potensi bias. Perusahaan mengatakan akan menerapkan rekomendasi dari tinjauan itu.

Advertising
Advertising

Selama perang Mei antara Israel dan militan Palestina di Gaza, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mendesak para eksekutif Facebook untuk lebih proaktif dalam menghapus konten dari "elemen ekstremis yang berusaha merusak negara kita."

Pengunjuk rasa Palestina ditahan oleh polisi perbatasan Israel selama bentrokan sengketa kepemilikan tanah Israel-Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, Selasa, 4 Mei 2021. Sebagian besar penduduk kawasan Sheikh Jarrah merupakan orang Palestina, tetapi lingkungan itu juga berisi situs yang dihormati oleh orang-orang Yahudi. REUTERS/Ammar Awad

Dokumen internal Facebook yang dilihat oleh Reuters menunjukkan anggota staf menyatakan keprihatinan atas pencabutan konten oleh aktivis dan penulis Palestina Mohammed El-Kurd.

El-Kurd mengatakan tayangan dari unggahannya di Instagram, di mana ia memiliki 744.000 pengikut, menurun secara dramatis selama protes Palestina pada bulan Mei di Sheikh Jarrah, sebuah permukiman di Yerusalem di mana orang-orang Palestina berisiko kehilangan rumah mereka karena pemukim Yahudi ilegal.

"Saya telah lama mencurigai pembungkaman akun saya yang tidak berdasar ini. Pemerintah Israel jelas terancam oleh suara-suara Palestina," kata El-Kurd.

Pengguna media sosial Tala Ghannam mengatakan unggahannya telah dihapus dari Facebook dan Instagram karena melanggar pedoman komunitas, terutama yang diberi tag "#SaveSheikhJarrah" untuk mendukung keluarga Palestina yang berisiko diusir dari rumahnya.

Baca juga: Gadis Israel Ini Rela Tiga Kali Dipenjara karena Tolak Jadi Tentara Zionis

REUTERS

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

32 menit lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

37 menit lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

1 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

1 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

3 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

4 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

4 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

5 jam lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

7 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya