Badan Intelijen AS: Asal-usul Virus Corona Tidak Akan Pernah Diketahui

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 November 2021 11:55 WIB

Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan-badan intelijen AS mengatakan pada Jumat mereka mungkin tidak akan pernah dapat mengidentifikasi asal-usul virus corona, ketika mereka merilis versi baru yang lebih rinci dari tinjauan mereka tentang apakah virus corona berasal dari penularan hewan ke manusia atau bocor dari laboratorium.

Office of the U.S. Director of National Intelligence (ODNI), dalam laporan yang tidak diklasifikasikan, mengatakan asal alami dan kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang masuk akal tentang bagaimana SARS-COV-2 pertama kali menginfeksi manusia. Tetapi laporan ODNI mengatakan para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin atau apakah penilaian definitif dapat dibuat sama sekali.

Dikutip dari Reuters, 1 November 2021, laporan itu juga menolak anggapan bahwa virus corona berasal dari senjata biologis, dengan mengatakan para pendukung teori ini "tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan" dan telah dituduh menyebarkan disinformasi.

Laporan yang dikeluarkan pada Jumat adalah pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada Agustus, di tengah pertikaian politik yang intens tentang seberapa banyak Cina mesti disalahkan atas dampak pandemi global daripada pemerintahannya yang mungkin tidak bergerak cukup cepat untuk melindungi warga.

Cina pada Jumat menanggapi dengan mengkritik laporan tersebut.

Advertising
Advertising

"Langkah AS yang mengandalkan aparat intelijennya alih-alih ilmuwan untuk melacak asal-usul COVID-19 adalah lelucon politik yang lengkap," kata Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar Cina di Washington, menyampaikan kepada Reuters.

"... Itu hanya akan merusak studi asal-usul berbasis sains dan menghambat upaya global untuk menemukan sumber virus," kata pernyataan itu.

Mantan Presiden Partai Republik Donald Trump, yang kalah dalam pemilihannya kembali ketika pandemi mematikan menghancurkan ekonomi AS, dan banyak pendukungnya menyebut Covid-19 sebagai "virus Cina."

Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal virus corona atau COVID-19 mengunjungi pameran tentang Cina memerangi Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 30 Januari 2021. WHO mengatakan berencana mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan. REUTERS/Thomas Peter

Beberapa lembaga intelijen AS lebih condong pada penjelasan bahwa virus itu berasal dari alam. Tetapi hanya ada sedikit konfirmasi dan selama beberapa bulan terakhir virus telah menyebar secara luas dan alami di antara hewan liar.

Laporan ODNI mengatakan empat agen mata-mata AS dan badan lintas lembaga memiliki "keyakinan rendah" bahwa Covid-19 berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.

Tetapi satu agensi mengatakan memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi Covid-19 manusia pertama kemungkinan besar adalah hasil dari kecelakaan laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Agen mata-mata AS percaya bahwa mereka tidak akan dapat menghasilkan penjelasan yang lebih pasti tentang asal usul Covid-19 tanpa informasi baru yang menunjukkan virus tersebut mengambil jalur khusus dari hewan ke manusia, atau laboratorium virologi Wuhan menangani virus atau virus terkait sebelum Covid-19 muncul.

Laporan itu mengatakan badan-badan AS dan komunitas ilmiah global tidak memiliki sampel klinis atau pemahaman lengkap tentang data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal, dan mengatakan mereka dapat meninjau kembali temuan yang tidak meyakinkan ini jika lebih banyak bukti muncul.

Cina telah menghadapi kritik internasional karena gagal bekerja sama lebih penuh dalam penyelidikan asal-usul virus corona.

Pernyataan kedutaan juga menepis kritik itu.

"Kami telah mendukung upaya berbasis sains pada penelusuran asal-usul, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," katanya.

Menanggapi laporan ODNI, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Ahad mengatakan hipotesis asal-usul virus corona yang berasal dari laboratorium tidak ilmiah dan tidak memiliki kredibilitas.

Baca juga: Peneliti Kelelawar Kamboja Berupaya Mencari Asal-usul Virus Corona

REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

4 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

8 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

9 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

9 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

9 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

13 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

14 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

15 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya