Corona di Rusia Makin Ganas, Ahli Temukan Varian Baru yang Sangat Menular

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 Oktober 2021 18:15 WIB

Seorang perempuan menerima dosis vaksin Sputnik V untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di pusat vaksinasi di pusat perbelanjaan di Omsk, Rusia, 29 Juni 2021. [REUTERS/Alexey Malgavko]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia melaporkan varian baru virus Corona di tengah kasus infeksi yang terus naik. Varian baru AY.4.2 itu diyakini lebih menular dari varian Delta. Hal ini diungkapkan Kamil Khafizov, Kepala Kelompok Ilmiah untuk Pengembangan Metode Diagnostik Baru dari Russian Central Scientific Research Institute of Epidemiology,

Varian AY.4.2 ditemukan di Inggris. Menurut ilmuwan Inggris, varian tersebut adalah salah satu dari 45 subspesies Delta.

Direktur Institut Genetika di University College London Francois Balloux menyatakan bahwa varian baru dapat menyebar 10-15 persen lebih cepat dari varian sebelumnya. "Ya, beberapa kasus terisolasi dari varian AY.4.2 Covid-19 sudah tercatat di Rusia. (Ini) salah satu dari banyak subtipe varian Delta, yang mungkin memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan aslinya dan versi lain dari patogen," kata Balloux.

Dikutip dari kanntor berita Rusia TASS, menurut Khafizov ditemukannya varian baru kemungkinan akan memperburuk situasi epidemiologis di Rusia. "Varian Delta telah menyebabkan peningkatan insiden yang serius, dan AY.4.2 kemungkinan akan membuat lonjakan kasus COVID-19," ujarnya.

Varian AY.4.2 kemungkinan segera menggantikan Delta. "Ini hanya varian yang sedikit lebih menular," katanya. Di saat yang sama, Khafizov menekankan bahwa vaksin Rusia efektif melawan varian AY.4.2.

Advertising
Advertising

Rusia sedang kewalahan mengatasi penyebaran corona hingga menyebabkan kasus harian terus melonjak. Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin setuju menutup tempat kerja selama seminggu mulai awal November.

Kematian terkait virus corona di seluruh Rusia dalam 24 jam terakhir mencapai rekor harian lainnya di 1.028, dengan 34.073 infeksi baru.

Putin mengatakan kantor ditutup mulai 30 Oktober hingga 7 November. Meski demikian, ia berjanji tak memotong gaji para pegawai.

Baca: Covid-19 Rusia Naik Lagi, Vladimir Putin Akan Tutup Tempat Kerja Selama Seminggu

TASS | REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

15 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya