Polisi Sebut Serangan Busur Panah di Norwegia Tindakan Terorisme

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Oktober 2021 10:30 WIB

Petugas polisi menggunakan anjing pelacak saat melakukan penyelidikan setelah beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021. Polisi sejauh ini tidak memiliki indikasi bahwa ada perubahan tingkat ancaman nasional. Hakon Mosvold/NTB/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Norwegia pada Kamis, 15 Oktober 2021, menyebut serangan busur panah, yang menewaskan lima orang, adalah serangan teror. Pelaku penyerangan adalah warga negara Denmark bernama Espen Andersen Braathen, 37 tahun, yang tinggal di Kota Kongsberg, Norwegia.

Serangan busur panah yang dilakukan Braathen, dilakukan pada Rabu sore, 13 Oktober 2021. Polisi menyatakan Braathen sadar bahwa tindakannya sudah menewaskan sejumlah orang.

Petugas polisi menggunakan anjing pelacak saat melakukan penyelidikan setelah beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021. Korban tewas merupakan yang terburuk dari serangan yang terjadi di Norwegia sejak 2011. Hakon Mosvold/NTB/via REUTERS

Advertising
Advertising

Pengacara Braathen menyatakan kliennya bersikap kooperatif dengan aparat kepolisian dan nanti akan memberikan keterangan lebih rinci. Kepolisian sebelumnya sudah curiga dengan tanda – tanda radikalisme pada pelaku sebelum penyerangan terjadi, dimana Braathen membawa sebuah busur dan anak panah serta senjata lain.

Bendera setengah tiang dikibarkan di berbagai sudut Kota Kongsberg setelah serangan busur panah. Empat perempuan dan satu laki-laki, tewas. Usia korban tewas rata-rata 50 tahun – 70 tahun. Ada tiga aparat kepolisian yang mengalami luka-luka.

“Apa yang terjadi di Kongsberg muncul sebagai sebuah serangan teror,” demikian bunyi keterangan polisi, yang memastikan akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan apa motif penyerangan.

Kepala Kepolisian Norwegia Hans Sverre Sjoevold mengatakan Braathen pernah punya riwayat keluar-masuk institusi kesehatan. Polisi masih menyelidiki apakah serangan busur panah yang dilakukan Braathen adalah sebuah serangan terorisme atau karena masalah kejiwaan.

Baca juga: Pelaku Serangan dengan Anak Panah di Norwegia Warga Denmark

Sumber: Reuters

Berita terkait

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

9 jam lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

1 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

2 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

3 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya