Rakyat Amerika Ramai-ramai Berhenti Bekerja Selama Pandemi, Alasannya?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Oktober 2021 17:04 WIB

Aktivis hak-hak konsumen membawa spanduk bernada protes atas rencana Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP) dengan Amerika Serikat di Berlin, Jerman, 10 Oktober 2015. Mereka memprotes kesepakatan rencana perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Serikat yang dikhawatirkan dapat mengikis standar pangan, tenaga kerja dan lingkungan. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Amerika Serikat berbondong-bondong berhenti bekerja selama pandemi. Sejumlah perusahaan pun kesulitan mencari tenaga kerja.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja yang keluar dari pekerjaannya melonjak menjadi 4,3 juta orang pada Agustus lalu. Angka ini mencapai rekor tertinggi sejak Desember 2000 atau naik dari 4 juta orang pada Juli. Angka tersebut setara dengan hampir 3 persen dari tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja yang direkrut juga melambat pada Agustus, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja. Jumlah pekerjaan yang tersedia turun menjadi 10,4 juta, dari rekor tertinggi 11,1 juta pada bulan sebelumnya.

Sepanjang Agustus dan September perekrutan melambat tajam. Sementara tahun lalu, jumlah lapangan kerja meningkat 62 persen.

Banyaknya warga AS yang berhenti bekerja salah satunya disebabkan oleh pandemi virus corona. Merebaknya varian delta disebut sebagai penyebabnya.
Banyak sopir yang berhenti mengemudi karena takut terinfeksi Covid-19 sehingga mereka yang kehilangan pekerjaan tidak mencari kembali lapangan kerja baru.

Advertising
Advertising

Ketika kasus Covid-19 melonjak tajam pada Agustus, hampir 900.000 orang meninggalkan pekerjaan di restoran, bar, dan hotel. Angka tersebut naik 21 persen dibandingkan Juli.

Namun di industri seperti manufaktur, konstruksi, transportasi dan pergudangan, jumlah karyawan yang berhenti tak menunjukkan peningkatan. Begitu pula di sektor jasa dan bisnis seperti di bidang hukum, teknik, dan arsitektur, yang memungkinkan karyawan bisa bekerja dari rumah, tak banyak tenaga kerja yang memutuskan berhenti.

Faktor-faktor lain juga kemungkinan berkontribusi. Antara lain soal upah membuat karyawan menuntut kenaikan yang lebih tinggi.

Baca: Amerika Serikat Buka Perbatasan Darat dengan Kanada dan Meksiko pada November

AP

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

12 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

12 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

15 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

20 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

22 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

23 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya