Kronologi Penembakan Malala Yousafzai oleh Pasukan Taliban, 9 Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Oktober 2021 20:40 WIB

Tokoh pendidikan muda Malala Yousafzai mengunggah foto dirinya dengan membawa kertas bertuliskan #Bring Back Our Girls, sebagai kampanye dukungan pembebasan 276 pelajar perempuan yang diculik oleh pasukan bersenjata kelompok Boko Haram di Nigeria pada April silam. Todaysparent.com

TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, tepatnya 9 tahun silam pada 9 Oktober 2012 silam, Malala Yousafzai, seorang aktivis asal Pakistan mengalami luka tembak di kepalanya saat berusia 15 tahun. Saat itu, Yaoufzai sedang perjalanan pulang dari sekolah bersama kawan-kawannya. Malangnya, seorang pria bertopeng dan bersenjata yang merupakan kelompok Taliban menembaknya hingga menyebabkan dirinya koma.

Dilansir dari laman britannica.com, Malala Yousafzai dikenal sebagai seorang aktivis sosial yang kerap menyuarakan kesetaraan pendidikan bagi perempuan. Keaktifannya mengenai isu pendidikan perempuan dilakoninya sejak usia belia. Malala melihat kejamnya kelompok Taliban merenggut paksa hak pendidikannya dan anak-anak perempuan di desanya, ketika kelompok itu menguasai tempat tinggalnya di Pakistan.

Sejak saat itu, dirinya vokal menentang segala tindakan kelompok Taliban hingga ke penjuru dunia melalui berbagai media, seperti menulis blog dan berpidato di depan umum.

Gerak-gerik seorang Malala Yousafzai kemudian terdengar sampai ke telinga kelompok Taliban. Pada 9 Oktober 2012, ketika Malala sedang naik bus dengan teman-teman sebayanya dalam perjalanan pulang, seorang pria bersenjata dan bertopek naik ke bus yang turut ditumpangi Yousafzai. Pria itu sempat bertanya kepada beberapa penumpang untuk menanyakan sosok Malala.

Setelah mengetahui sosok yang diincarnya, pria yang diketahui merupakan kelompok Taliban menembakkan tiga peluru kepada Malala Yousafzai remaja dan menembus lehernya. Sebelumnya, pria ini sempat memukul kepala sebelah kiri Malala. Selain Malala, terdapat dua gadis yang terluka dalam peristiwa naas ini. Akibat penembakkan itu, Malala mengalami kondisi kritis dan dilarikannya ke rumah sakit militer di Peshawar.

Advertising
Advertising

Dikabarkan dari laman nobelprize.org, dirinya mengalami pembengkakkan otak. Untuk mendapatkan perawatan intensif, Malala dilarikan ke Brimingham, Inggris. Di Inggris, Malala mendapatkan perawatan operasi, termasuk memperbaiki sisi kiri wajahnya yang lumpuh. Meskipun demikian, luka yang dialaminya tidak begitu parah dan dirinya kembali pulih setelah sepuluh hari dalam kondisi tidak sadar. Akhirnya pada 2013, Yousafzai dapat kembali bersekolah tetapi bukan di negara asalnya, melainkan di Inggris.

Sebagaimana dijelaskan dalam laman Malala.org, setelah sembilan bulan pasca peristiwa penembakan oleh kelompok Taliban, Malala Yousafzai berkesempatan memberikan pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika usianya 16 tahun. Dalam pidatonya, dirinya menekankan pentingnya pendidikan dan hak-hak perempuan sekaligus mendesak para pemimpin dunia untuk mengubah sistem kebijakan yang lebih pro pendidikan perempuan.

Terkait penyerangannya oleh kelompok Taliban, Malala Yousafzai memberikan kalimat menohok. ”Meskipun para teroris terus menyerang kami, tetapi itu tidak menggentarkan semangat, ambisi, dan tujuan kami untuk terus menyebarkan semangat kebenaran,” ujarnya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Hari ini 9 Tahun Lalu Malala Yousafzai Ditembak Anggota Taliban, Koma 4 hari

Berita terkait

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

32 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

57 menit lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

8 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

10 jam lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

14 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

16 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

22 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya