Amerika Serikat Akan Terima Pelancong dengan Vaksin COVID-19 yang Disetujui WHO

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Oktober 2021 15:00 WIB

Perawat Sandra Lindsay menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer di Long Island Jewish Medical Center di wilayah Queens di New York City, AS, 4 Januari 2021. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyatakan 4,3 juta warga telah menjalani vaksinasi COVID-19. REUTERS/Shannon Stapleton/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menerima penggunaan vaksin COVID-19 oleh pelancong internasional yang disahkan oleh regulator AS atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Jumat malam.

Pada 20 September, Gedung Putih mengumumkan Amerika Serikat pada November akan mencabut pembatasan perjalanan pada penumpang pesawat dari 33 negara termasuk Cina, India, Brasil, dan sebagian besar Eropa yang divaksinasi penuh terhadap COVID-19. Namun, pengumuman itu belum menentukan vaksin mana yang akan diterima.

Dilaporkan Reuters, 9 Oktober 2021, seorang juru bicara CDC mengatakan pada Jumat, ada enam vaksin yang disahkan atau disetujui FDA atau terdaftar untuk penggunaan darurat oleh WHO akan memenuhi kriteria untuk perjalanan ke AS.

Jumat malam, CDC mengatakan awal minggu ini mereka akan memberi tahu maskapai penerbangan tentang vaksin yang akan diterima. CDC juga akan merilis panduan dan informasi tambahan saat persyaratan perjalanan diselesaikan.

Airlines for America, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines dan lainnya, mengaku senang dengan keputusan CDC untuk menyetujui daftar vaksinasi resmi untuk pelancong yang masuk AS.

Advertising
Advertising

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan vaksin global dan kerangka pengujian baru ini pada awal November 2021," katanya.

Beberapa negara telah menekan pemerintahan Joe Biden untuk menerima vaksin yang disetujui WHO, karena vaksin resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tidak banyak digunakan di semua negara.

Amerika Serikat akan menerima pelancong udara yang divaksinasi penuh dari 26 negara di antaranya wilayah Schengen di Eropa serta Inggris, Irlandia, Cina, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil. Pembatasan perjalanan AS telah melarang sebagian besar warga negara non-AS yang berada di negara-negara itu dalam 14 hari terakhir.

Persyaratan vaksin COVID-19 yang baru sekarang akan berlaku untuk hampir semua warga negara asing yang terbang ke Amerika Serikat, termasuk mereka yang tidak tunduk pada pembatasan sebelumnya.

CDC masih harus menyelesaikan dan menerbitkan aturan pelacakan kontrak baru untuk pengunjung internasional, yang dikirim ke Gedung Putih untuk ditinjau pada 15 September.

CDC juga harus merinci aturan untuk pengecualian, yang mencakup anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk divaksin, serta untuk pengunjung dari negara-negara di mana vaksin COVID-19 tidak tersedia secara luas.

Baca juga: Pfizer-BioNTech Ajukan Permohonan EUA Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun

REUTERS

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

9 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

11 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

12 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

13 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

13 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

16 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya